Pasien Positif Covid-19 yang Viral, Disebut Peluki Warga Sebelum Akhirnya Diikat hingga Pukuli
Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Audi Murphy Sitorus, kejadian tragis itu menimpa Salamat Sianipar karena dia berperilaku aneh.
Minggu, 25 Juli 2021 09:56 Editor:
TRIBUN MEDAN/HO
Bupati Kabupaten Toba Poltak Sitorus dan beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melihat kondisi pasien di RSUD Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, pada Sabtu (24/7/2021).
TRIBUNPEKANBARU.COM - Viral di media sosial seorang pria yang positif terinfeksi Covid-19 di Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara ditolak saat melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
Warga juga memperlakukan pria tersebut dengan tidak manusiawi.
Pria yang diketahui bernama Salamat Sianipar itu diikat, diseret dan dipukuli dengan kayu.
Pasien Covid-19 Tak Mau Isoman hingga Ludahi Warga Bikin Heboh Silaen Sumut
Diperbarui 25 Jul 2021, 10:51 WIB
14
Pengguna KRL mengenakan masker saat berada di Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (4/2/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan sosialisasi tentang pencegahan penyebaran virus corona sambil membagikan masker secara gratis kepada penumpang. (merdeka.com/Imam Buhori)
Liputan6.com, Jakarta Video yang memperlihatkan seorang pria paruh baya diamankan massa viral di media sosial lantaran positif Covid-19. Rekaman itu diunggah oleh Jhosua Lubis, Sabtu 24 Juli 2021.
Dia menyebut video itu terjadi di Desa Sianipar Bulu Silape Kecamatan Silaen, Tobasa, Sumatera Utara.
Baca Juga
Belakangan diketahui, pria yang diduga dipukuli warga itu bernama Selamat Sianipar, seorang pasien Covid-19.
FAKTA di Balik Viral Pasien Terkonfirmasi Positif Covid di Toba yang Diamuk Warga Sekampung
Poltak mengatakan pemerintah Kabupaten Toba telah membawa Selamat Sianipar ke RSUD untuk menjalani perawatan.
Minggu, 25 Juli 2021 10:21
Penulis:
TRIBUN MEDAN/ARJUNA BAKKARA
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba, Sumatera Utara (Sumut) memberikan penjelasan terkait adanya seorang pria yang disebut dalam kondisi positif virus Corona dianiaya warga kampung. Pemkab mengatakan pria itu bukan dianiaya, namun diamankan karena lari saat menjalani isolasi mandiri (Isoman) pada Sabtu (24/7/2021) malam.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba, Sumatera Utara (Sumut) memberikan penjelasan terkait adanya seorang pria yang disebut dalam kondisi positif virus Corona dianiaya warga kampung.
“Segala bentuk tindakan kekerasan terhadap sesama warga masyarakat tidak bisa dibenarkan atas alasan apapun juga,” katanya di
Jakarta, Minggu (25/7).
Dia mengimbau agar masyarakat menggunakan cara-cara persuasif kepada pasien Covid-19 di lingkungannya, yang dinilai melanggar protokol kesehatan saat isolasi mandiri. Puan pun mengingatkan masyarakat agar tidak memusuhi masyarakat yang terpapar virus.
“Covid-19 ini yang kita musuhi adalah penyakitnya, virusnya, bukan orangnya! Pasien Covid-19 dikucilkan saja tidak boleh, apalagi mendapat kekerasan, ungkapnya.
Politikus
kepolisian setempat untuk terus memantau kondisi wilayahnya, terlebih jika masuk zona PPKM Level 4.
“Aparat di lapangan harus sedini mungkin mencegah terjadinya kekerasan antarsesama warga masyarakat. Covid-19 ini sudah cukup banyak memakan korban, jadi jangan sampai ada warga yang menjadi korban karena kekerasan di tengah pandemi ini,” ungkapnya.