Kebutuhan Oksigen Naik, Impor Jadi Opsi Memenuhi Pasokan
Diperbarui 05 Jul 2021, 11:26 WIB
12
Pekerja mengisi ulang tabung oksigen medis di agen isi ulang oksigen di Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (24/6/2021). Permintaan tabung oksigen kebutuhan medis rumahan dan rumah sakit mengalami peningkatan hingga 100 persen sejak lonjakan kasus COVID-19 di Kota Tangerang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memastikan terus mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam penanganan pasien Covid-19. Pemenuhan kebutuhan oksigen baik dari dalam maupun luar negeri. Pemenuhan dari luar negeri seperti peluang membuka keran impor oksigen.
Ini diungkapkan Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi. Dia menekankan jika saat ini, keselamatan rakyat adalah hukum utama.
Kemenperin Buka Suara Soal Impor Oksigen, dari Negara Mana?
Diperbarui 05 Jul 2021, 12:20 WIB
17
Masyarakat mengeluhkan kelangkaan tabung oksigen yang beredar di pasaran. Kesulitan semakin bertambah dengan harga tabung oksigen yang naik ditengah lonjakan angka penyebaran Covid-19.
Liputan6.com, Jakarta - Direktur Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin Fridy Juwono mengatakan pemerintah tengah mempertimbangkan untuk membuka keran impor tabung gas oksigen. Hal ini jika dalam negeri sudah tak mampu memproduksi tabung gas oksigen.
“Kita kan prirotias bisa dipenuhi dalam negeri tapi kami lihat dulu kebutuhannya. Kalau kebutuhan terus meningkat akhirnya kan melewati kemampuan kami memang harus dari sumber lain. Artinya kami coba berusaha memenuhi kebutuhan dalam negeri,” kata Fridy, Senin (5/7/2021).