KORESPONDEN
La Gazzetta dello Sport, Stefano Boldrini, melihat ada teori konspirasi yang dikeluarkan Federasi Sepakbola (UEFA) untuk membantu Inggris juara Piala Eropa 2020. Hal itu terlihat dari kemenangan kontroversial Inggris atas Denmark di semifinal Piala Eropa 2020.
Saat itu, ada dua kontroversi yang melanda. Pertama, ada dua bola di lapangan sebelum Raheem Sterling menerobos kotak penalti Denmark.
Melihat kejanggalan tersebut, wasit Danny Makkelie seharusnya menghentikan pertandingan sesuai aturan yang ada. Namun, wasit asal Belanda itu justru membiarkannya hingga akhirnya Raheem Sterling melakukan diving di kotak penalti Denmark.
Inggris kemudian mendapatkan penalti. Meski penalti Harry Kane gagal, tapi bola muntah berhasil disambar top skor Liga Inggris itu untuk menjadi gol. Inggris pun menang 2-1 atas Denmark dan lolos ke final Piala Eropa 2020.
La Furia Roja -julukan Timnas Spanyol.
Ia menilai Spanyol memiliki rotasi cepat dan pintar memanfaatkan ruang kosong. Menurutnya, ini berbahaya untuk timnya karena sulit mengatasi hal tersebut.
(Timnas Spanyol menang 5-0 atas Slovakia di 16 besar Piala Eropa 2020)
“Mereka (Timnas Spanyol) suka menjaga bola dan membangun permainan mereka dari sisi itu. Banyak rotasi dalam menyerang dan ketika memasuki ruang kosong. Mereka punya pemain berkualitas, cepat, dan muda. Itu sama sekali tidak mudah bagi kami,” kata Dalic dilansir dari laman resmi UEFA, Senin (28/6/2021).
Faktanya,
La Furia Roja memang terkenal dengan permainan umpan pendek dan cepat, sepakbola mereka seperti dari satu kaki ke kaki lainnya. Hal tersebut memang belum efektif di dua pertandingan awal Spanyol karena berhasil ditahan i Swedia dan Polandia.
Jelang Hadapi Spanyol di Piala Eropa 2020, Pemain Kroasia Takut Kalah : Okezone Bola okezone.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from okezone.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.