Bambang Arifianto - 8 Juli 2021, 07:02 WIB
Ilustrasi virus corona. Pemerintah tak mampu menangani penyebaran Covid-19 dan pasien corona, hingga membiarkan spekulan obat menjamur di tengah krisis. /pixabay
PIKIRAN RAKYAT - Konsorsium Masyarakat untuk Kesehatan Publik mendesak pemerintah menertibkan para spekulan yang memanfaatkan krisis pandemi Covid-19 dengan menaikkan harga obat-obatan.
Pemerintah juga didesak meminta maaf kepada publik karena tak mampu mengendalikan dan mengatasi pandemi Covid-19 yang semakin gawat.
Untuk diketahui, situasi gawat darurat pandemi Covid-19 akhir-akhir ini semakin memprihatinkan.
Lonjakan kasus Covid-19 yang berujung pada kematian meningkat drastis. Hingga 6 Juli 2021, data nasional mencatat setidaknya 61.868 orang meninggal terkonfirmasi positif corona.
Ironisnya 1.607 pasien Covid-19 yang meninggal dari data tersebut, menurut pusara digital https://nakes.laporcovid19.org/ adalah tenaga kesehatan.
Bambang Arifianto - 6 Juli 2021, 07:21 WIB
Ilustrasi, Covid-19 masih mengamuk di Indonesia, pemerintah tidak seharusnya membuat citra negeri ini masih baik-baik saja. /Pixabay/PabitraKaity
PIKIRAN RAKYAT - Konsorsium Masyarakat untuk Kesehatan Publik yang terdiri dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, LaporCovid-19, ICW dan Lokataru dan Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) memberikan catatan kritis penanganan Covid-19 di Tanah Air.
Pemerintah diminta berhenti mencitrakan keadaan baik-baik saja dan mesti mengakui kondisi gawat darurat karena ledakan kasus Covid-19.
Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia telah meningkatkan kematian. Hingga 4 Juli 2021, data nasional setidaknya mencatat 60.582 orang meninggal terkonfirmasi positif corona melalui hasil usap PCR.