Selasa, 29 Juni 2021 09:15 Reporter : Sulaeman warteg. ©2016 Merdeka.com
Merdeka.com - Pedagang Warung Tegal (Warteg) di
Jakarta menjerit akibat larinya pembeli yang didominasi oleh pekerja kantoran, menyusul kembali diterapkannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro di seluruh wilayah Indonesia, termasuk ibu kota untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Ya, posisi kita kembali menjerit sekali setelah kehilangan pembeli dari kalangan kantoran. Karena kan Pemberlakuan PPKM Mikro untuk atasi Covid-19 juga membuat aturan Work From Home (WFH) meningkat jadi 75 persen, jelas Ketua Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni saat dihubungi Merdeka.com, Selasa (29/6).
Mukroni melanjutkan, akibat peningkatan kebijakan WFH menjadi 75 persen di masa PPKM Mikro, membuat jumlah karyawan yang juga konsumen setia warteg berkurang drastis. Imbasnya omzet penjualan warteg menjadi berkurang drastis
Pandemi Tak Kunjung Usai, Pedagang Warteg: Keuntungan Saya Rp 0, Malah Rugi
kompas.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from kompas.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Vaksinasi Covid-19, Pedagang Warteg: Mengembalikan Keadaan : Okezone Economy
okezone.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from okezone.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.