JAKARTA -
Dolar AS menguat tipis pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah rilis risalah pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve AS (The Fed).
Risalah The Fed yang menunjukkan para pejabat Fed bergulat dengan timbulnya kekhawatiran inflasi dan stabilitas keuangan tetapi tidak termasuk kejutan besar.
Para pejabat Fed bulan lalu merasakan kemajuan substansial lebih lanjut pada pemulihan ekonomi secara umum dipandang belum terpenuhi, tetapi sepakat bahwa mereka harus siap untuk bertindak jika inflasi atau risiko lain terwujud, menurut risalah pertemuan kebijakan bank sentral Juni.
Greenback sedikit melemah setelah rilis risalah, namun kemudian berbalik arah dan beringsut lebih tinggi. Risalah hari ini hanya berfungsi untuk mengonfirmasi bahwa Fed kemungkinan besar akan mengurangi pembelian aset pada suatu waktu tahun ini, kata Kathy Lien, direktur pelaksana BK Asset Management.
NEW YORK -
Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang pada perdagangan Selasa, setelah Perayaan Hari Kemerdekaan AS. Para investor pun memposisikan diri menjelang pertemuan penting Federal Reserve.
Pelaku pasar akan mencari petunjuk kapan Fed segera mengurangi pembelian obligasi karena pandemi untuk pemulihan ekonomi. Risalah pertemuan Juni akan diterbitkan pada Rabu. Investor bersiap untuk kemungkinan putaran hawkish dari menit-menit ini dan itu akan memberikan beberapa kenaikan di sini untuk dolar, kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya, dilansir dari Reuters, Rabu (7/7/2021).
Indeks dolar naik 0,328% pada level 92,550. Pergerakan greenback terjadi ketika imbal hasil Treasury AS turun, setelah data pertumbuhan di sektor jasa menunjukkan perlambatan, dengan catatan benchmark 10-tahun di jalur untuk penurunan beruntun terpanjang dalam 16 bulan.