JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta jajaran pemerintah daerah lebih memperhatikan prediksi potensi
bencana lanjutan yang telah dipetakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pascagempa di Pacitan, Jawa Timur, Selasa 27 Juli 2021 malam. Berkali-kali kepala BMKG menyampaikan, ramalan ini bukan sekadar ramalan, tapi itu hasil analisa dan penelitian dari para ahli tentang kebencanaan, karena itu alangkah bijaksana kita bisa mengantisipasi agar tidak terjadi korban yang lebih banyak. Sosialisasi pun harus terus-menerus dilakukan, kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/7/2021).
Dia mengungkapkan, tiga pesan untuk siaga menghadapi potensi tsunami, pertama, sistem peringatan dini, yakni dengan pengawasan pantai melalui alarm yang akan mengingatkan warga di pantai apabila ada indikasi terjadi bahaya gempa dan tsunami.
banjir. Akses jalan lintas desa juga terendam hingga membuat sejumlah kendaraan mogok di badan jalan.
Banjir juga nyaris membuat salah satu pengendara terbawa arus bersama motor yang digunakannya.
Video amatir memperlihatkan detik-detik penyelamatan salah satu pengendara sepeda motor terseret hingga nyaris terbawa banjir.
Meski sudah tenggelam, namun korban bersama motornya berhasil ditarik dan diselamatkan oleh warga setempat.
Banjir yang merendam ratusan rumah di Desa Pabbaressang dan Desa Baroa terjadi akibat tingginya intensitas curah hujan sejak pagi hingga Jumat (16/7/2021) malam.
Tak hanya rumah, banjir merendam akses jalan. Sejumlah motor milik pengendara mogok di tengah jalan.
Seorang korban banjir, Titi Wahyuni Amir berharap Pemerintah Kabupaten Luwu segera membenahi tanggul Sungai Bua agar banjir langganan bisa diatasi.
JAKARTA – Banjir yang melanda Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar) sudah mulai surut sejak banjir melanda daerah tersebut pada Rabu (14/7/2021). Itu berdasarkan pantauan BPBD setempat pada Sabtu (17/7/2021) pagi. Tinggi muka air (TMA) kawasan tergenang banjir di Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat menurun. Hal tersebut dipantau BPBD setempat pada hari ini, Sabtu (17/7/2021), pukul 06.00 WIB, kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis.
BPBD Kayong Utara melaporkan mobilitas masyarakat masih terganggu karena beberapa akses jalan belum dapat dilewati. Di samping itu, kegiatan perekonomian belum sepenuhnya berjalan, seperti pertokoan yang terendam banjir. Namun, sebagian kecil warga, seperti di Dusun Tanjung, Desa Tanjung Satai, telah membuka toko mereka.