Al Araby.
Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit telah melakukan percakapan via telepon dengan Menteri Luar Negeri Tunisia Othman Jerandi untuk membahas perkembangan terakhir di negara tersebut. Presiden Tunisia Kais Saied membubarkan pemerintah dan membekukan parlemen pada Ahad (25/7). Lawan-lawan politiknya mengecap tindakan tersebut sebagai kudeta.
Saied mengatakan dia akan mengambil alih otoritas eksekutif dengan bantuan perdana menteri baru. Tak lama setelah keputusan itu, kerumunan orang segera membanjiri ibu kota Tunis dan kota-kota lain untuk mendukung Saied. Mereka bersorak gembira.
Ketua parlemen Tunisia, Rached Ghannouchi, telah meminta rakyat turun ke jalan untuk menentang dan menghentikan langkah Saied yang disebutnya kudeta. Saied menekankan tindakannya sejalan dengan pasal 80 konstitusi. Ia pun mengutip pasal untuk menangguhkan kekebalan anggota parlemen. “Banyak orang tertipu dengan kemunafikan, pengkhianatan, dan pe