Kiat Isolasi Mandiri Pasien COVID-19 Bergejala Ringan di Rumah, Keluarga Harus Jadi Pendukung
Diperbarui 30 Jun 2021, 08:45 WIB
18
ilustrasi isolasi mandiri (sumber: freepik)
Liputan6.com, Jakarta Saat menjalani isolasi mandiri di rumah, keluarga harus menjadi pendukung bagi pasien COVID-19. Dukungan ini agar pemulihan kesembuhan pasien berjalan lancar.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan Andi Khomeini Takdir mengatakan, masyarakat perlu mengetahui kiat-kiat isolasi mandiri yang benar agar kesehatannya cepat pulih. Saat isolasi mandiri di rumah, pasien harus memakai masker.
Baca Juga
Kemudian kamar harus terpisah dengan anggota keluarga lain. Pastikan jendela kamar isolasi mandiri pasien terbuka. Bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri juga harus menjaga makanan dengan gizi seimbang.
Waspadai, Sesak Napas sebagai Gejala Covid-19 Komentar:
Kompas.com - 30/06/2021, 09:14 WIB Bagikan: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNGTenaga kesehatan melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa (29/6/2021). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja menjadi rumah sakit (RS) khusus untuk pasien virus corona (Covid-19) sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemkes).
KOMPAS.com - Ketika mengalami gejala Covid-19, seseorang dianjurkan segera melakukan tes agar mengetahui statusnya, apakah terkonfirmasi positif Covid-19.
Seseorang yang terkonfirmasi positif Covid-19 kemudian dianjurkan untuk melapor pada Ketua RT atau fasilitas kesehatan setempat agar mendapatkan penanganan cepat dan tepat, sehingga kondisi tidak bertambah parah.
Share
VIVA – Meningkatnya kasus terkonfirmasi COVID-19 hingga saat ini membuat pemerintah mengambil kebijakan agar pasien COVID-19 tanpa gejala atau yang bergejala ringan melakukan perawatan isolasi mandiri. Ini untuk mengurangi beban rumah sakit yang diprioritaskan untuk merawat pasien bergejala sedang dan berat yang perlu perawatan intensif.
dr. Andi Khomeini Takdir, Sp.PD (K-Psi), Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Konsultan Penyakit Dalam Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet menyebutkan saat ini tenaga kesehatan yang ada di RSDC Wisma Atlet, kelelahan akibat banyaknya pasien yang mesti ditangani.
“Perlu rencana mitigasi untuk menjaga masyarakat tidak jatuh sakit. Apabila masyarakat tidak sakit, maka kapasitas rumah sakit tidak akan penuh sehingga tenaga kesehatan kita tidak kelelahan merawat pasien,” terangnya dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan FMB9ID IKP, Selasa (29/6).
Ini Cara Mencegah Covid-19 Paling Ampuh
Ganug Nugroho Adi Masker dua lapis efektif mencegah penyebaran nvirus Covid-19 /California Healthline
KARANGANYARNEWS-Penyebaran virus Corona atau Covid-19 di indonesia makin tidak terkendali. Beragam varian baru pun bermunculan. Selain Delta atau B1617.2 dari India, yang terbaru adalah Lambda atau C37.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim Lambada yang dideteksi dari Peru tersebut telah menyebar ke 29 negara. Setelah Lambada mungkin masih akan ada lagi varian-varian lain.
Para ahli medis menyebut hingga saat ini belum ditemukan obat yang benar-benar ampuh melawan infeksi Covid-19. Lantas jika belum ditemukan obatnya, bagaimana kita bisa melawan keganasan Corona ini?
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences tersebut membuktikan mengenakan masker tetap menjadi cara paling efektif, mudah, dan murah untuk menekan dan mencegah Covid-19.