Ratusan Ribu Kasus Covid-19 Terjadi pada Anak 0-18 Tahun republika.co.id - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from republika.co.id Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Merkuri dapat menyebabkan masalah pada turunnya intelektual anak. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Paparan merkuri diyakini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, khususnya pada perkembangan bayi di dalam kandungan para ibu sebagai tahap awal kehidupan. Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, merkuri yang masuk ke dalam tubuh melalui udara, makanan, dan kontak langsung juga dapat menyebabkan berbagai penyakit terkait saraf, gangguan pada janin dan anak, gangguan saluran cerna dan ginjal, serta gangguan pernapasan dan kardiovaskular. “Merkuri juga apabila terlepas ke lingkungan melalui air, udara, dan tanah, maka dapat berakumulasi di dalam lingkungan dalam jangka panjang dan akan berdampak buruk pada semua makhluk hidup yang tinggal di lingkungan tersebut,” kata dia dalam Webinar “Dampak Paparan Merkuri dari Kegiatan Pertambangan Emas Skala Kecil (
Benarkah Virus Flu Biasa Dapat Cegah Covid-19? Ini Kata Pakar
Pilek - nrp.org
Harianjogja.com,
JAKARTA - Paparan terhadap rhinovirus, penyebab dari flu biasa, disinyalir dapat melindungi dari infeksi oleh virus yang menyebabkan COVID-19, demikian temuan para peneliti di Universitas Yale.
Dalam sebuah studi baru, para peneliti menemukan bahwa virus pernapasan atau flu biasa ini memulai aktivitas gen yang distimulasi interferon, molekul respons awal dalam sistem kekebalan yang dapat menghentikan replikasi virus SARS-CoV-2 di dalam jaringan saluran napas yang terinfeksi.
Temuan ini, menciptakan pemikiran jika jika interferon yang dihasilkan flu bisa mencegah atau mengobati infeksi, kata Ellen Foxman, asisten profesor kedokteran laboratorium dan imunobiologi di Yale School of Medicine dan penulis senior studi tersebut. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan merawat pasien dengan interferon, protein sistem kekebalan yang juga tersedia sebagai obat.