Epidemiolog Minta Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri Waspadai Kondisi Ini. Komentar:
Kompas.com - 13/07/2021, 10:23 WIB Bagikan:
Menurut epidemiolog asal Griffith University Australia, Dicky Budiman, terdapat tiga kondisi yang mesti diperhatikan. Pertama demam yang sudah lebih dari 3-4 hari enggak turun itu enggak bisa terus di rumah. Meski sudah minum paracetamol, tapi itu berisiko, karena menunjukkan ada infeksi yang enggak bisa direm, dan perlu penanganan di fasilitas kesehatan, kata Dicky pada Kompas.com, Selasa (13/7/2021).
Kondisi kedua, lanjut Dicky, adalah batuk disertai dahak yang berwarna selama kurun waktu 7-10 hari. Walau batuk itu kondisi umum tapi kalau sudah seminggu lebih tidak membaik ya harus ke fasilitas kesehatan. Apalagi dahaknya tidak putih, berwarna, dan sangat mengganggu, ujar dia.
Epidemiolog Ingatkan Pentingnya Memantau Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri Komentar:
Kompas.com - 13/07/2021, 10:27 WIB Bagikan: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNGRelawan dari polisi masyarakat (Polmas) melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekitaran rumah pasien Covid-19 yang meninggal saat melakukan isolasi mandiri di rumah di Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/7/2021). Pasien meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerja sama dengan Polresta Bogor Kota menyediakan nomor hotline (WhatsApp) untuk penanganan jenazah pasien Covid-19 saat isolasi mandiri dengan nomor 0811-1173-165.
JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan pentingnya memantau pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.