Bea Cukai Targetkan Layanan Online CEISA Kembali Normal Akhir Pekan Ini
Diperbarui 15 Jul 2021, 09:30 WIB
19
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (16/6/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada bulan Mei 2021 kembali surplus sebesar USD 2,36 miliar dan menjadi tertinggi sepanjang tahun 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan melaporkan, telah menjalankan sejumlah perbaikan pada sistem layanan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA). Layanan online ini mengalami gangguan pada sisi database karena adanya
force majeure di sistem IT dalam beberapa hari ini.
Dalam perbaikannya, Bea Cukai melibatkan Pusat Sistem Informasi dan Teknologi (Pusintek) Kementerian Keuangan. Adapun proses perbaikan CEISA diharapkan tuntas sampai dengan akhir pekan ini.
Layanan Online CEISA Bermasalah, Bea Cukai Minta Pegawai WFO saat PPKM Darurat
Diperbarui 15 Jul 2021, 08:30 WIB
17
Aktifitas kapal ekspor inpor di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (26/5). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 1,24 miliar . (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Liputan6.com, Jakarta - Sistem layanan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) yang dipakai Bea Cukai dalam pelayanan kepabeanan dan cukai masih mengalami gangguan pada sisi database beberapa hari terakhir. Kondisi ini membuat Kantor Bea Cukai terpaksa mempekerjakan pegawainya di kantor atau work
from office (WFO) saat PPKM Darurat.
Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Kemenkeu Syarif Hidayat menjelaskan, gangguan pada CEISA terjadi karena adanya