Nasib Gadis 15 Tahun Jadi Korban Prostitusi Online Usai Kabur dari Rumah, Tarifnya Mulai 500 Ribu
Nasib gadis dibawah umur yang masih berusia 15 tahun menjadi korban prostitusi online usai kabur dari rumah. Ia diperjualbelikan oleh muncikari (AWR).
Sabtu, 17 Juli 2021 08:16 Editor:
Ilustrasi gadis dibawah umur menjadi korban prostitusi online usai kabur dari rumah
TRIBUNJAMBI.COM - Nasib gadis dibawah umur yang masih berusia 15 tahun menjadi korban prostitusi online usai kabur dari rumah.
Gadis kecil ini dijual ke pria hidung belang oleh muncikari yang berinisal AWR (20).
Praktik prostitusi online yang memperjualbelikan anak di bawah umur di Jakarta Selatan akhirnya terbongkar.
Aparat Polres Metro Jakarta Selatan menangkap seorang wanita berinisal AWR (20) yang diduga menjadi muncikari.
Indra Penciuman Hilang Saat Terinfeksi Covid, Coba Cara Ini untuk Mengembalikan Penciuman Anda
tribunnews.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from tribunnews.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
584 Kyai Wafat Selama Pandemi Covid-19, MUI Imbau Ponpes Waspada dan Hati-hati
pikiran-rakyat.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from pikiran-rakyat.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Pengenalan dan Cara Pencegahan Stunting yang Mengakibatkan Gangguan Pertumbuhan pada Anak
Prasetyo Bagus Pramono Pengenalan dan Cara Pencegahan Stunting yang Mengakibatkan Gangguan Pertumbuhan pada Anak /Ba phi/pexels
KABAR BESUKI -Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupangizi dalam waktu yang cukup lama.
Hal ini menyebabkan adanya gangguan di masa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.
Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 menunjukkan prevalensi Balita Stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 29,6 persen di atas batasan yang ditetapkan WHO (20 persen).