Indonesia Bahas 5 Poin Krusial untuk Disepakati di COP26 Glasgow viva.co.id - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from viva.co.id Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Ini Bedanya Mata Uang Kripto dan Uang Digital BI CBDC yang nantinya bernama Digital Rupiah yang tengah dirumuskan oleh BI tidak sama dengan mata uang kripto. CBDC adalah uang digital yang diterbitkan dan peredarannya dikontrol oleh bank sentral, dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk menggantikan uang kartal. Maria Elena - Bisnis.com 26 Juli 2021 | 12:12 WIB
Pegawai Bank BNI Syariah menunjukan uang rupiah di kantor cabang di Jakarta, Senin (2/3/2020). Bisnis - Abdurachman ×
Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang kripto kian populer di Indonesia dan dunia internasional. Bank Indonesia (BI) pun tengah merumuskan pembuatan mata uang digital Central Bank Digital Currency (CBDC) atau yang disebut digital rupiah.
Koalisi Masyarakat Sipil Tolak KTT Pangan PBB 2021, Ini Penjelasannya merdeka.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from merdeka.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Bursa Setop Perdagangan Saham Grup MNC (MSIN) dan Mayapada (SRAJ) Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham SRAJ dan MSIN, dalam rangka cooling down, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham tersebut pada perdagangan tanggal 8 Juli 2021. Hafiyyan - Bisnis.com 08 Juli 2021 | 08:46 WIB
Bima S menjadi superhero Indonesia yang kisahnya selalu penggemarnya setiap Minggu pukul 10.00 di RCTI. - MNC ×
Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham SRAJ dan MSIN, dalam rangka
cooling down, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham tersebut pada perdagangan
Prediksi Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi 3,3 Persen di Semester I 2021
Diperbarui 05 Jul 2021, 12:00 WIB
13
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada semester I-2021 (Januari-Juli) hanya berkisar 3,1 sampai 3,3 persen. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi sempat kontraksi di kuartal I-2021 meski membaik di kuartal II-2021.
Pada kuartal I 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mencatatkan minus 0,7 persen. Sementara di kuartal II, Sri Mulyani tetap optimistis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai tujuh persen, sehingga membuat pertumbuhan positif selama enam bulan pertama.