Fadhel Manqal, manajer sebuah hotel di Makkah dan anggota Kamar Dagang Makkah serta komite hotel industri, mengatakan bahwa sektor ini telah menghadapi tantangan besar selama hampir dua tahun.
“Sektor ini telah mengalami penurunan ekonomi, telah melumpuhkan kekuatan ekonomi yang merupakan kontributor penting bagi ekonomi lokal. Telah menanggung beban dampak pandemi yang berdampak negatif pada semua bidang ekonomi global, termasuk implikasi signifikan bagi sektor perhotelan,” kata Manqal seperti dilansir
Arabnews, Senin (26/7/2021).
“Hotel-hotel di Makkah telah menderita kerugian besar, menyebabkan beberapa di antaranya tutup dan yang lain menangguhkan kegiatan mereka atau pulih sebagian. Banyak yang menderita kerugian bernilai miliaran.”
Manqal mengatakan bahwa sektor perhotelan di Makkah adalah yang terkuat di Timur Tengah, dengan lebih dari 1.300 hotel yang diperkirakan akan menerima 30 juta peziarah pada 2030, karena pengunjung jumlah meningkat sebagai hasil dari
Sebelum pandemi perhotelan adalah sektor yang berkembang, pertumbuhannya didorong oleh jumlah pengunjung yang terus meningkat dari seluruh dunia yang berduyun-duyun ke Makkah untuk haji tahunan atau untuk menyelesaikan ritual umrah mereka.
Covid-19 mengubah segalanya. Namun, para ahli memperkirakan bahwa setelah penurunan dramatis dalam bisnis yang disebabkan oleh pandemi, rencana pemulihan hotel dapat mulai membuahkan hasil pada tahun 2023 ketika dunia perlahan mulai keluar dari penguncian.
Fadhel Manqal, manajer sebuah hotel di kota dan anggota Kamar Dagang Makkah dan komite hotel industri, mengatakan kepada
Arab
News bahwa sektor ini telah menghadapi tantangan besar selama hampir dua tahun.
“Sektor ini telah mengalami penurunan ekonomi. Ini telah melumpuhkan kekuatan ekonominya, yang merupakan kontributor penting bagi ekonomi lokal. Kami telah menanggung beban dampak pandemi yang berdampak negatif pada semua bidang ekonomi global, termasuk implikasi signifikan bagi sektor
Para ahli memperkirakan hotel dapat mulai melihat hasilnya dalam dua tahun kedepan. Makkah merupakan kota yang terpadat ketiga di Saudi. Kota ini memiliki fasilitas yang sangat baik dalam perhotelan, hampir dua pertiga dari semua yang ada di Arab Saudi dapat ditemukan di sana.
Sebelum pandemi perhotelab adalah sektor yang berkembang, pertumbuhannya didorong oleh jumlah pengunjung yang terus meningkat dari seluruh dunia yang berduyun-duyun ke Mekah untuk haji tahunan atau untuk menyelesaikan ritual umrah mereka.
Covid-19 mengubah segalanya. Namun, para ahli memperkirakan bahwa setelah penurunan dramatis dalam bisnis yang disebabkan oleh pandemi, rencana pemulihan hotel dapat mulai membuahkan hasil pada tahun 2023 ketika dunia perlahan mulai keluar dari penguncian.