Satgas COVID-19: Indonesia hampir 76 persen didominasi varian Delta Rabu, 4 Agustus 2021 14:19 WIB
Tangkapan layar Kepala Sub Bidang Tracing Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 dr Koesmedi Priharto dalam dialog produktif “Kenal dan Cegah Varian Baru Virus COVID-19” secara daring di Jakarta, Rabu (4/8/2021). ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti/pri.
Ketika manusia berperilaku baik, maka turun jumlah angka yang menular tersebut. Tetapi bila perilaku manusia di wilayah itu jelek, maka angka itu akan meningkatJakarta (ANTARA) - Kepala Sub Bidang Tracing Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 dr Koesmedi Priharto mengatakan Indonesia hampir 76 persen telah didominasi oleh virus COVID-19 varian Delta.
“Yang banyak di Indonesia adalah varian Delta. Hampir 76 persen didominasi varian Delta tersebut. Pada prinsipnya tetap saja bahwa virus itu merupakan
Varian Delta lebih cepat menular pada anak-anak Rabu, 4 Agustus 2021 14:23 WIB
Tangkapan layar Ketua Umum IAKMI Ede Surya Darmawan dalam dialog produktif “Kenal dan Cegah Varian Baru Virus COVID-19” secara daring di Jakarta, Rabu (4/8/2021). ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti.
Walaupun virus itu sudah masuk ke dalam napas kita, tetapi karena daya tahan tubuh kita kuat, virus itu tidak akan berkembangJakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan menegaskan saat ini varian Delta dari COVID-19 lebih cepat menular pada anak-anak.
“Varian Delta itu memang khasnya tadi perubahan pada tanduknya atau
spies-nya. Kemudian dia lebih mudah menempel. Karena daya tahan menempel yang kuat, sehingga penularan lebih cepat. Kalau kondisi ini akan mudah tertular terutama juga kepada anak anak,” katanya dalam dialog produktif “Kenal dan Cegah Varian Baru Virus COVID-19” secara daring di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan terjadinya persebaran cepat varian Delta juga disebabkan perilaku manusia dari suatu wilayah tersebut sehingga penyakit ini merupakan penyakit head to head atau penularan dari orang ke orang.
“Ketika manusia berperilaku baik, maka turun jumlah angka yang menular tersebut. Tetapi bila perilaku manusia di wilayah itu jelek, maka angka itu akan meningkat,” kata dia.
Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengatakan varian Delta tidak memiliki gejala spesifik yang berbeda dengan varian-varian sebelumnya.
“Sebenarnya kalau untuk gejala varian Delta dengan varian lain itu tidak ada bedanya ya. Artinya yang diserang masih organ pernapasan dari mulai hidung sampai ke paru-paru,” kata dia.
Munculnya Varian Delta Menjadi Ancaman Serius bagi Anak-Anak : Okezone Lifestyle okezone.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from okezone.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.