DALAM buku Total Bung Karno karya Roso Daras diceritakan bahwa proyek Gedung Sarinah, masuk dalam agenda pembangunan 10 Juli 1959 dan 6 Maret 1962.
Selain Sarinah, proyek lain yang digarap perode itu adalah asembling radio transistor, TV dan bemo, penambangan marmer di Kediri, tekstil, alat pertanian, dan lain-lain.
Suara oposan ketika itu menuding, proyek Sarinah sebagai proyek gagah-gagahan, proyek mercusuar Bung Karno.
Apa komentar Sukarno? Kepada R. Soeharto, dokter pribadi yang ketika itu menjabat Menteri Muda Perindustrian Rakyat dan ditugaskan mewujudkan pembangunan Sarinah Dept. Store, Bung Karno memberi penjelasan panjang.
“Jangan terlalu menghiraukan kecaman itu. Sarinah harus merupakan pusat sales promotion barang-barang produksi dalam negeri, terutama hasil pertanian dan industri rakyat. Pembangunan department store itu perlu dikaitkan dengan pendidikan tenaga terampil dan ahli konstruksi gedung bertingkat tinggi, paparnya.