Lantaran tidak ada atmosfer untuk mengatur suhu pada siang hari, permukaan Bulan menjadi cukup panas untuk merebus air. Sementara di malam hari suhu Bulan sangat dingin. Jika ada air yang ditangkap, air dapat berubah menjadi es dalam semalam (ketika suhu bisa turun hingga sekitar -150 derajat Celcius), kemudian semuanya akan mendidih setelah Matahari menghangatkannya. Namun, entah bagaimana, penelitian telah menunjukkan bahwa ada air di permukaan di waktu siang hari Bulan dan tampaknya berada di suhu yang sangat panas. “Lebih dari satu dekade yang lalu, pesawat ruang angkasa mendeteksi kemungkinan keberadaan air di permukaan waktu siang hari Bulan, dan ini dikonfirmasi oleh Observatorium Stratospheric NASA untuk Observatory for Infrared Astronomy [SOFIA] pada tahun 2020,” kata astrofisikawan Jet Propulsion Laboratory (JPL) Bjorn Davidsson, dilansir dari
Wisata Kalsel, Pengelola Air Terjun Riam Bainggi Balangan Tetapkan Aturan Tak Tertulis
tribunnews.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from tribunnews.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Air Terjun Silalahi, Tumpahan Air Eksotis di Tengah Perkebunan Asahan
tribunnews.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from tribunnews.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
KNKT Temukan Adanya Kerusakan Sistem Autothrottle Sriwijaya Air SJ 182, Apa Itu Sistem Autothrottle
tribunnews.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from tribunnews.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.