Presiden Jokowi Minta Stok Vaksin Segera Dihabiskan, Target di 3 Provinsi Termasuk Banten
Bondan Kartiko Kurniawan - 18 Juli 2021, 08:56 WIB Presiden Jokowi Minta Stok Vaksin Segera Dihabiskan, Target di 3 Provinsi Termasuk Banten /tangkapan layar YouTube Setneg. /
ZONABANTEN.com - Presiden Jokowi meminta Menteri Kesehatan untuk mempercepat proses vaksinasi. Menurut Jokowi, percepatan vaksinasi adalah salah satu cara penting dalam menangani pandemi Covid-19.
Bahkan Kepala Negara menginstruksikan Menkes untuk segera menghabiskan stok vaksin yang tersedia dengan melakukan pengecekan stok vaksin di Bio Farma, Kementerian Kesehatan dan di daerah-daerah.
“Oleh sebab itu, saya minta kepada Menteri Kesehatan untuk disampaikan sampai organisasi terbawah bahwa tidak ada stok untuk vaksin. Artinya, dikirim langsung habiskan, kirim habiskan, kirim habiskan, karena kita ingin mengejar vaksinasi ini secepat-cepatnya,” ujar Presiden Jok
Tribunnews.com Saya minta Pak Menkes untuk disampaikan sampai organisasi terbawah, tidak ada stok untuk vaksin, kata Jokowi.
Minggu, 18 Juli 2021 07:30 WIB
AFP/Sonny Tumbelaka
Seorang pria warga negara asing (WNA) menerima suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca dalam sebuah kegiatan vaksinasi massal yang digelar di Denpasar, Bali, Senin (5/7/2021). Saat ini negara-negara di kawasan Asia Tenggara sedang berjibaku memerangi gelombang infeksi Covid-19 baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. AFP/Sonny Tumbelaka
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal 137 juta dosis vaksin Covid-19 yang sudah diterima oleh Indonesia agar segera dihabiskan.
Presiden meminta, agar seluruh jajaran di provinsi hingga ke Puskesmas tak menyimpan vaksin sebagai stok.
Presiden Joko Widodo Minta Vaksin Covid-19 Tak Disimpan, Kirim, Habiskan
Presiden Joko Widodo minta vaksin Covid-19 tak disimpan terutama vaksin yang diterima pemerintah daerah hingga puskesmas.
Minggu, 18 Juli 2021 09:40 Editor:
AFP/NORBERTO DUARTE
Ilustrasi vaksin Moderna. Presiden Joko Widodo minta vaksin Covid-19 tak disimpan terutama vaksin yang diterima pemerintah daerah hingga puskesmas.
Presiden Jokowi menegaskan vaksin Covid-19 harus langsung dihabiskan setelah diterima.
Terlebih, saat ini sudah lebih dari 54 juta orang yang telah disuntikan vaksin.
Sehingga, harus percepat untuk vaksinasi kepada masyarakat lainnya.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat Ratas Evaluasi PPKM Darurat di Istana Merdeka, Jumat (16/7/2021). Saya minta Pak Menkes untuk disampaikan sampai organisasi terbawah, tidak ada stok untuk vaksin.
Evaluasi PPKM Darurat, Presiden Minta Aparat Tidak Kasar ke Masyarakat
Moh Badar Risqullah Presiden RI Joko Widodo /Tangkapan Layar
LINGKAR MADURA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta aparat di pos penyekatan dan pengendalian mobilitas masyarakat di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk tidak bersikap keras dan kasar.
Dia menyebutkan aparat seharusnya bisa bersikap tegas dan santun dalam mengatur masyarakat maupun para pedagang yang kedapatan melanggar ketentuan dalam PPKM Darurat.
”Saya minta kepada Polri dan juga nanti Mendagri kepada pemerintah daerah, agar jangan keras dan kasar. (Tetapi) tegas dan santun,” kata Jokowi dalam keterangan resminya dikutip Lingkar Madura, Sabtu, 17 Juli 2021.
Presiden Jokowi Soroti Oknum Satpol PP Gowa yang Viral karena Pakai Kekerasan Saat Razia PPKM
Jokowi bahkan secara khusus menyoroti kasus oknum Satpol PP Gowa, Sulawesi Selatan yang melakukan tindakan kasar
Minggu, 18 Juli 2021 06:02 Editor:
Hal ini juga menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi bahkan secara khusus menyoroti kasus oknum Satpol PP Gowa, Sulawesi Selatan yang melakukan tindakan kasar pada masyarakat saat razia PPKM.
Hal itu disampaikan Presiden dalam Ratas Evaluasi PPKM Darurat di Istana Merdeka, Jumat (16/2021).
Presiden Jokowi minta aparat di lapangan yang bertugas bisa bertindak tegas namun santun. Hati-hati dalam menurunkan mobility index mengenai penyekatan dan penanganan terhadap masyarakat, pedagang, PKL, toko, kata Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7/2021).