Para ibu, menurutnya, dipaksa kembali mengingat pelajaran sekolah di tengah-tengah kesibukan pekerjaan rumah atau karier. Selain mengingat kembali pelajaran, para orangtua harus menghadapi menurunnya motivasi, konsentrasi, rasa bosan yang dialami anak, dan kebiasaan anak yang berubah, misalnya sulit bangun pagi. Chriswanto menyebut, setiap ormas Islam memiliki pembinaan generasi muda pada lembaganya masing-masing, “Meskipun pandemi bersifat tidak selamanya, namun dalam jangka pendek dapat mengganggu pola pembinaan generasi muda,” ujarnya. Dia memisalkan, pembinaan generasi yang alim faqih, berakhlakul karimah (berbudi pekerti luhur), dan mandiri menjadi sulit, bila sang anak bangun tidur kesiangan. “Pada banyak kasus PJJ membuat anak hilang kebiasaan bangun pagi. Lalu menjadi kebiasaan baru, hingga sholat Subuh pun kesiangan, tidak lagi cekatan seperti biasa,” ujarnya. Hal itu butuh perhatian khusus.