Pelebaran defisit terjadi karena eskalasi penyebaran Covid-19 varian Delta. Hal tersebut memicu pelemahan ekonomi di 2021, sehingga pemerintah turut menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi di 2021 menjadi 3,7 persen-4,5 persen, dari sebelumnya 4,5 persen-5,3 persen.
Pandemi Covid-19 yang sudah masuk tahun ketiga tahun depan dan ditambah dengan laju ekonomi yang masih lambat, terdapat sejumlah kekhawatiran terhadap taregt asumsi makro di RAPBN 2022.