Jokowi: Berbagai Kemajuan yang Kita Capai Tergerus akibat Pandemi. Komentar:
Kompas.com - 14/07/2021, 08:56 WIB Bagikan:
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, berbagai kemajuan yang telah dicapai tergerus karena dampak pandemi Covid-19 saat ini.
Hal itu disampaikan Presiden saat menyampaikan pidato secara virtual pada Sidang Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, Rabu (14/7/2021). Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia semakin mempersulit pencapaian target SDG s. Bahkan berbagai kemajuan selama ini yang kita capai telah tergerus akibat pandemi, ujar Jokowi dalam pidatonya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi mengungkapkan, sekitar 255 juta orang di seluruh dunia kehilangan pekerjaan.
Selain itu, ada 110 juta orang kembali ke jurang kemiskinan.
500 Hari Pandemi Covid-19 dan Target 5 Juta Vaksinasi Per Hari dari Jokowi Komentar:
Kompas.com - 14/07/2021, 06:22 WIB Bagikan:
JAKARTA, KOMPAS.com - PandemiCovid-19 telah berlangsung selama 500 hari.
Kondisi ini terhitung sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 hingga hari ini, Rabu (14/7/2021).
Dalam penanganan pandemi, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu strategi pemerintah.
Tujuannya, agar kekebalan kelompok atau herd immunity dapat tercapai, sehingga penularan virus corona yang menjadi penyebab penyakit itu bisa dihambat.
Untuk mencapai kekebalan kelompok itu, vaksinasi Covid-19 semula ditargetkan dapat menjangkau 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta jiwa.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui laman www.kemkes.go.id pada Selasa (13/7/2021) sore melaporkan jumlah masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama yakni sebanyak 36.395.019 orang.
Satgas: Penambahan Faskes Tak Pernah Cukup jika Jumlah Pasien Terinfeksi Covid-19 Tak Terkendali Komentar:
Kompas.com - 14/07/2021, 06:30 WIB Bagikan: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRADua karyawan berjalan di kompleks Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Pemerintah menyiapkan Rusun tersebut sebagai alternatif tempat isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) dengan mengoperasikan 600 unit kamar di lantai empat hingga lantai 25 pada tahap pertama yang rencananya beroperasi dalam sepekan atau 10 hari mendatang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Hal itu disampaikannya dalam keterangan pers secara virtual pada Selasa (13/7/2021). Penanganan Covid-19 dengan meningkatkan fasilitas kesehatan mungkin saja dapat membantu penanganan pada orang yang sudah terinfeksi. Namun, tidak pernah cukup apabila orang yang terinfeksi jumlahnya terus meningkat dan tidak terkendali, ujarnya.
500 Hari Pandemi Covid-19, Lonjakan Kasus Kematian dan Strategi Pemerintah Tekan Kematian Pasien Komentar:
Kompas.com - 14/07/2021, 09:17 WIB Bagikan:
JAKARTA, KOMPAS.com - 500 hari sudah pandemi Covid-19 berlangsung di Tanah Air, terhitung sejak pertama kali pemerintah mengumumkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada 2 Maret 2020.
Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda pandemi Covid-19 akan berakhir, meski pemerintah sudah mengambil berbagai kebijakan untuk menekan kasus Covid-19.
Bahkan, angka kematian akibat Covid-19 juga mengalami peningkatan dalam 14 hari terakhir.
Berdasarkan catatan
Kompas.com, terdapat 504 kasus kematian pada 1 Juli. Saat itu, jumlah tersebut merupakan angka kematian tertinggi, setelah sebelumnya tercatat 478 kematian pada 28 Januari 2021.
Namun, lima hari berselang, angka kematian akibat Covid-19 kembali di atas 500 orang. Sebelum akhirnya mencapai 1.040 kematian dalam sehari pada 7 Juli 2021
UPDATE: Tambah 27 di Jepang, Total 5.314 WNI Terpapar Covid-19 di Luar Negeri Komentar:
Kompas.com - 14/07/2021, 10:19 WIB Bagikan:
Rincian penambahan kasus tersebut yakni 27 kasus di Jepang dan satu kasus di Uzbekistan. Tambahan WNI terkonfirmasi Covid-19 di Jepang dan Uzbekistan dikutip dari akun Twitter Kemenlu, Rabu.
Dari data itu, pasien yang dinyatakan sembuh kini 4.350 orang atau 81,8 persen dari total kasus.
Sementara, total pasien meninggal dunia 215 orang dan 749 orang masih dalam perawatan.
Dapatkan informasi, inspirasi dan
1. Afganistan: 24 WNI (17 sembuh, 7 stabil)
2. Afrika Selatan 7 WNI (1 sembuh, 5 stabil, 1 meninggal)
3. Albania: 2 WNI (sembuh)
4. Arab Saudi: 270 WNI (89 sembuh, 80 stabil, 101 meninggal)
5. Aljazair: 12 WNI (sembuh)
7. Argentina: 7 WNI (sembuh)
8. Australia: 12 WNI (11 sembuh, 1 stabil)