Kata Pengamat soal Pemotongan Gaji ASN untuk Penanganan Covid-19: Tidak Semuanya Kategori Cukup
Secara administrasi, pemotongan gaji aparatur sipil negara (ASN) untuk penanganan Covid-19, berisiko.
Kamis, 29 Juli 2021 07:39
Penulis:
Hal itu dikatakan pengamat kebijakan publik, Cecep Darmawan, yang merupakan guru besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Menurutnya, seharusnya penanganan Covid-19 menjadi gerakan masif, bukan paksaan seperti pemotongan gaji.
Gerakan ini bisa didahului oleh teladan dari kepala daerah atau pemimpinnya yang duluan memotong gajinya atau menyumbang secara sukarela supaya menjadi teladan bawahannya. Silakan saja, ada bupati per bulan gajinya dipotong berapa. Silakan wakil bupati, sekda beri contoh dulu. Silakan kepala dinas dipotong berapa, tapi sukarela. Jadi ada form yang diisi masing-masing yang menyatakan selama Covid-19, menyatakan mengikhlaskan sekian rupiah. Itu boleh kapan saja dan berapa pun, kata Cecep kepada Tribun saat dihubungi
Korpri Setuju Pemotongan Gaji ASN untuk Baznas Asal Bersifat Tidak Memaksa
merdeka.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from merdeka.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Karyawan PT Unibis Demo, Ini Tuntutannya
dnaberita.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from dnaberita.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Pengamat: Pemotongan Gaji untuk Zakat Harus Hati-Hati
republika.co.id - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from republika.co.id Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.