China. Demikian dikatakan kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Kamis (29/7/2021).
Pernyataannya muncul kurang dari 24 jam setelah Beijing menuduh BBC menyiarkan “berita palsu” mengenai banjir menghancurkan pekan lalu di Henan, provinsi di China Tengah. Badan penyiaran Inggris itu menyatakan wartawannya menghadapi sikap bermusuhan.
“AS sangat prihatin dengan pengawasan, pelecehan, dan intimidasi yang semakin keras terhadap wartawan AS dan wartawan asing di Republik Rakyat China, termasuk terhadap wartawan asing yang meliput kehancuran dan tewasnya korban akibat banjir baru-baru ini di Henan,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam suatu pernyataan.
“Pemerintah China mengklaim menyambut baik media asing dan mendukung tugas mereka, tetapi tindakannya berbeda,” kata Price.