Share
VIVA – Pemerintah Kota Denpasar jalin kerjasama dalam bidang promosi pariwisata budaya, ekonomi kreatif, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia dengan Pemerintah Kota Darwin Northern Territory Australia. Hal tersebut diwujudkan melalui penandatanganan
Letter of Intent (LOI) oleh Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wali Kota Darwin, The Hon. Kon Vatskalis secara daring, Selasa kemarin, 29 Juni 2021.
“Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan antar kedua negara yakni Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA),” ujar Jaya Negara.
Penandatangan kerjasama secara maya dan fisik ini disaksikan oleh Kepala Bidang Antar Negara Kementerian Dalam Negeri, Muhammad Arif Hidayat, Konsulat Jenderal Indonesia di Darwin Gufan Affero, Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede, serta jajaran pejabat Pemerintah Kota Denpasar.
Kerjasama dengan Kota Darwin Australia Jadi Inovasi Bagi Pemulihan Perekonomian kata Walkot Denpasar
tribunnews.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from tribunnews.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Pemkot Denpasar Jalin Kerja Sama dengan Kota Darwin
republika.co.id - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from republika.co.id Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Bangkitkan Perekonomian, Pemkot Denpasar Jalin Kerjasama dengan Kota Darwin Australia
tribunnews.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from tribunnews.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Tribunnews.com
KBRI dan KJRI di AS Kompak Keluarkan Imbauan Penjualan Dokumen Elektronik, Ini Penjelasan Kemlu
Pengumuman tersebut agar lebih mengingatkan kepada masyarakat agar tidak langsung percaya dengan penawaran data yang mengatasnamakan institusi resmi.
Senin, 28 Juni 2021 12:57 WIB
Imbauan itu agar warga negara Indonesia (WNI) berhati-hati terhadap penawaran dan penjualan dokumen elektronik untuk kepentingan komersial.
Direktur Jenderal Amerika Eropa (Dirjen Amerop) Kementerian Luar Negri (Kemlu RI), Duta Besar (Dubes) I Gede Ngurah Swajaya mengatakan itu bukan terkait investasi bodong yang tengah ramai menyasar WNI dan korbannya lebih dari 500 orang.
Pasalnya, ada beberapa kasus yang mencatut nama instansi Ditjen Amerop Kemlu RI.