Pedagang Merasa Tak Dilibatkan Soal Penutupan Pasar di Solo, Ini Respons Gibran
Pedagang Merasa Tak Dilibatkan Soal Penutupan Pasar di Solo, Ini Respons Gibran
Penutupan pasar-pasar sektor non esensial selama masa PPKM Darurat Jawa-Bali disayangkan oleh para pelaku usaha di Solo.
SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat melayani wawancara wartawan di Gedung DPRD Solo, Senin (7/6/2021) siang. Di leher Gibran terdapat tanda bekas dikeroki. (Solopos.com/Kurniawan)
Solopos.com, SOLO Penutupan pasar-pasar sektor non esensial selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali disayangkan oleh para pelaku usaha di Solo.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, penutupan belasan pasar non esensial di Solo tetap sesuai hasil analisa dan evaluasi (Anev) pada Sabtu (3/7/2021) siang.
13 Pasar Tradisional Solo Ditutup Selama PPKM Darurat, Bolo Pasar Tuntut Kompensasi
13 Pasar Tradisional Solo Ditutup Selama PPKM Darurat, Bolo Pasar Tuntut Kompensasi
Bolo Pasar menuntut kompensasi dari Pemkot Solo terkait penutupan 13 pasar tradisional selama PPKM Darurat.
SOLOPOS.COM - Kondisi pagar Pasar Klitikan Notoharjo, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, tertutup, Minggu (4/7/2021). (Solopos/Wahyu Prakoso)
Solopos.com, SOLO – Keputusan penutupan 13 pasar tradisional di Kota Solo, Jawa Tengah, selama masa PPKM Darurat, 3-20 Juli 2021 menimbulkan gejolak. Para pedagang menyayangkan keputusan Pemkot Solo yang dinilai sepihak dalam menutup pasar.
Ketua Bolo Pasar Surakarta Suwarjo menyatakan keputusan tentang penutupan 13 pasar tradisional di Solo selama PPKM Darurat tidak melibatkan pedagang sama sekali.