10 TANYA JAWAB Terkait Varian Covid-19 Delta dan Delta Plus, Apa Saja Gejalanya?
Ini 10 pertanyaan yang sering ditanyakan seputar varian Covid-19 Delta dan Delta plus, apa saja gejalanya?
Kamis, 29 Juli 2021 07:55 WIB
shutterstock
Ilustrasi Covid-19 Varian Delta. Ini 10 pertanyaan yang sering ditanyakan seputar varian Covid-19 Delta dan Delta plus, apa saja gejalanya?
TRIBUNNEWS.COM - Setelah Covid-19 varian Delta, varian Delta plus mulai menyebar di Turki, Israel, dan negara-negara lainnya di dunia.
Asosiasi Spesialis Penyakit Menular dari Pusat Kesehatan Anadolu, Dr. Elif Hakko mengatakan, dua dosis vaksin bisa melindungi diri dari mutasi, tetapi dua dosis vaksinasi belum cukup untuk kekebalan kelompok. Kita harus hati-hati dalam proses normalisasi ini, tambahnya.
Belum Selesai Varian Delta, Kini Muncul Varian Delta Plus yang Juga Berbahaya dan Ini Gejalanya
Hanya saja, belum selesai dengan varian Delta, muncul varian baru yang bermutasi yakni Delta Plus.
Kamis, 29 Juli 2021 08:37 Editor:
Freepik
Ilustrasi virus corona. Sementara perang melawan Covid-19 varian Delta sedang berlangsung, dua jenis virus lain muncul, yaitu Kappa dan Lambda, yang telah membuat para ahli kesehatan waspada.
BANGKAPOS.COM - Angka terinfeksi virus Corona di Indonesia masih tinggi.
Selain itu jumlah kematian karena Covid-19 juga belum menunjukkan tren menurun.
Penyebab utama melonjaknya kasus Corona adalah varian Delta yang lebih cepat menular.
Hanya saja, belum selesai dengan varian Delta, muncul varian baru yang bermutasi yakni Delta Plus.
10 Pertayaan yang Sering Ditanyakan Tentang Varian Delta dan Delta Plus yang Wajib Diketahui
Setelah Covid-19 varian Delta, Varian Delta plus mulai menyebar di Turki, Israel, dan negara-negara lainnya di dunia.
Kamis, 29 Juli 2021 08:47 Editor:
WARTAKOTALIVE.COM - Kasus covid varian Delta kini menyebar ke hampir ke seluruh dunia, apalagi sekarang muncul
Setelah Covid-19 varian Delta, Varian Delta plus mulai menyebar di Turki, Israel, dan negara-negara lainnya di dunia.
Asosiasi Spesialis Penyakit Menular dari Pusat Kesehatan Anadolu, Dr. Elif Hakko mengatakan, dua dosis vaksin bisa melindungi diri dari mutasi, tetapi dua dosis vaksinasi belum cukup untuk kekebalan kelompok. Kita harus hati-hati dalam proses normalisasi ini, tambahnya.