Angka Kematian Pasien Covid Meningkat, 8 Ambulans Beriringan Antar Jenazah ke TPU Serayu Samarinda
Deru ambulans terdengar memasuki ruas jalan Kota Samarinda, Kaltim, hingga menuju pemakaman Covid-19 di Jalan Serayu, Kelurahan Tanah Merah.
Sabtu, 10 Juli 2021 07:52
Penulis:
HO/BPBD SAMARINDA
Iring-iringan mobil ambulans yang membawa jenazah pasien Covid-19 menuju TPU Serayu, Kelurahan Tanah Merah, Samarinda, pada Jumat (9/7/2021) kemarin. HO/BPBD SAMARINDA
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Deru ambulans terdengar memasuki ruas jalan Kota Samarinda, Kaltim, hingga menuju pemakaman Covid-19 di Jalan Serayu, Kelurahan Tanah Merah.
Delapan mobil ambulans beriringan membawa jenazah terpapar Covid-19 pada, Jumat (9/7/2021) kemarin.
Suasana duka terlihat di sepanjang jalan di Ibu Kota Kaltim.
Rekor Tertinggi di Samarinda, 11 Jenazah Covid-19 Dimakamkan dalam Sehari Komentar:
Kompas.com - 09/07/2021, 08:44 WIB Bagikan:
SAMARINDA, KOMPAS.com – Petugas pemakaman dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Kalimantan Timur, menguburkan 11 jenazah pasien Covid-19, Kamis (8/7/2021).
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Samarinda Ifran mengatakan, jumlah itu terbanyak selama timnya memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Serayu, Tanah Merah, Samarinda.
“Ini rekor tertinggi di Samarinda selama masa pandemi. Sebelumnya pernah paling tinggi 9 jenazah dalam sehari,” ungkap dia saat dihubungi
Kompas.com, Kamis.
“Beberapa jenazah berstatus positif Covid-19, dan Sebagian lainnya
probable,” terang dia.
Bila dihitung sejak dua hari terakhir, kata dia, terjadi peningkatan angka kematian dari empat orang sehari sebelumnya, jadi 11 orang pada, Kamis.
Peran BPBD Samarinda, Tangani Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 dan Menghadapi Banjir
Hujan yang datang, tidak menentu, dan pasien meninggal dunia terpapar Covid-19 terus bertambah di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Kamis, 8 Juli 2021 11:31
Penulis:
BPBD Kota Samarinda saat ini juga fokus penanganan bencana non alam Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hujan yang datang, tidak menentu, dan pasien meninggal dunia terpapar Covid-19 terus bertambah di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, sepekan terakhir membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus bersiaga.
Dituntut selalu siap siaga, BPBD Kota Samarinda saat ini juga fokus penanganan bencana non alam Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19.
15 RT di Samarinda Masih Terendam Banjir, Ketinggian Air di Atas 30 Sentimeter Komentar:
Kompas.com - 05/07/2021, 07:08 WIB Bagikan:
Secara keseluruhan terdapat 701 warga yang terdampak banjir. Ketinggian air di (Kelurahan) Karang Asam Ulu mulai menurun, tinggal semata kaki dibanding kemarin, lebih dalam. Sementara di (Kelurahan) Lok Bahu, masih agak tinggi karena luapan anak sungai. Di daerah ini, hasil pantauan lapangan, (genangan) lambat menurun, ungkap Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Samarinda Ifran saat dihubungi
Kompas.com, Minggu.
Diperkirakan butuh lima sampai enam hari ke depan genangan air bisa surut.
Ifran mengatakan, sejak hari pertama banjir, Jumat (2/7/2021), pihaknya sudah menurunkan lima perahu karet ke beberapa titik untuk evakuasi warga di dua kelurahan itu.
BPBD Kaltim Sebut Terjadi Penurunan 80 Cm Tinggi Air di Kelurahan Lok Bahu Samarinda
Beberapa hari terakhir, Kota Samarinda diguyur hujan deras. beberapa titik di mengalami banjir. Satu di antaranya Kelurahan Lok Bahu.
Senin, 5 Juli 2021 07:43
Penulis:
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Relawan dari BPBD Kalimantan Timur saat berada di lokasi banjir Lok Bahu. Mereka memberikan bantuan kepada masyarakat berupa beras, minyak goreng, sarden, susu, makanan/bubur bayi, dan masker. Selama dua hari berturut-turut banjir di delapan RT mulai surut. TRIBUNKALTIM.CO/HO
Kepala BPBD KaltimYudha Pranoto mengatakan terjadi penurunan signifikan ketinggian air di lokasi tersebut. Tinggi muka air mengalami penurunan hingga 20 cm dari sebelumnya mencapai 1 meter, kata Yudha Pranoto dikutip dari siaran pers Pemprov Kaltim, Senin (5/7/2021) pagi.