UMNO Tarik Dukungan Bagi PM Jumat, 09 Juli 2021 05:53 WIB
Waktu Baca 2 menit
Foto : AFP/Malaysia’s Department of Information/Nazri RAP
Krisis Politik l Muhyiddin Yassin (tengah) melambaikan tangan saat keluar dari kediamannya di Kuala Lumpur, sebelum ia dilantik sebagai PM Malaysia pada Maret 2020 lalu. Pada Kamis (8/7) UMNO menyatakan telah menarik dukungannya terhadap PM Muhyiddin sehingga memicu krisis politik baru.
A A A Pengaturan Font Perpolitikan di Malaysia kembali mengalami krisis setelah partai kunci utama yaitu UMNO mencabut dukungan bagi PM Muhyiddin Yassin dan meminta agar PM Malaysia segera mundur.
KUALA LUMPUR - Organisasi Nasional Melayu Bersatu (United Malays National Organisation/UMNO), mengatakan telah menarik dukungannya terhadap Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, dan mendesaknya untuk mundur. Muhyiddin belum memberikan tanggapan, tetapi para pengamat mengatakan dia kemungkinan akan mempertahankan kekuasaan dalam jangka pendek.
PM Malaysia Digoyang UMNO, Mahathir Daftarkan Partai Baru
cnnindonesia.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from cnnindonesia.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Darurat Covid-19 Tokyo sampai PM Malaysia Digoyang Koalisi
cnnindonesia.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from cnnindonesia.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Top 3: 185 Juta Warga Dunia Terinfeksi COVID-19 Jadi Sorotan
Diperbarui 09 Jul 2021, 11:30 WIB
18
Liputan6.com. Per 8 Juli 2021. Tercatat sudah 185 juta warga dunia terinfeksi Virus Corona tersebut.
Selain itu, kabar perihal COVID-19 melonjak di Myanmar dan warga Yangon diminta tetap di rumah juga mencuri perhatian para pembaca.
Baca Juga
Otoritas Myanmar mengeluarkan pemberitahuan tetap berada di rumah di beberapa bagian Kota Yangon pada Rabu 7 Juli, ketika negara itu melaporkan kasus harian COVID-19 tertinggi dalam beberapa bulan.
Mulai Kamis (8/7/2021), larangan keluar rumah untuk lebih dari satu orang karena alasan non-medis akan diberlakukan untuk 10 permukiman di Yangon, yang bersama-sama merupakan rumah bagi sekitar 1,5 juta orang.