Kebijakan moneter Amerika Serikat tersebut tidak terelakkan karena dapat berpengaruh ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Efeknya yaitu nilai tukar akan melemah dan arus investasi akan keluar dari Tanah Air.
Rupiah digital juga akan memberikan efisiensi dari sisi ritel karena biaya transaksi yang rendah. Transaksi pun akan menjadi sangat cepat dengan dibantu oleh BI Fast dan QRIS.
Pada awal 2021, BI melakukan pembelian SBN di pasar sekunder sebesar Rp8,6 triliun dari sekitar Rp11 triliun yang dilepas investor asing yang disebabkan oleh kenaikan imbal hasil US Treasury hingga ke level 1,8-1,9 persen.