Oknum TNI AU Lakukan Kekerasan Terhadap Warga Sipi di Papua, KSAU Minta Maaf dan Janji Tindak Tegas
KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo berjanji akan menindak tegas dua prajuritnya yang melakukan tindakan kekerasan terhadap warga sipil di Merauke
Rabu, 28 Juli 2021 11:07 Editor:
TRIBUNJOGJA.COM - Dua oknum prajurit TNI AU dilaporkan melakukan tindak kekerasan terhadap warga di Papua.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo berjanji akan menindak tegas dua prajuritnya yang melakukan tindakan kekerasan terhadap warga sipil di Merauke, Papua. Kami akan mengevaluasi seluruh anggota kami dan juga akan menindak secara tegas terhadap pelaku yang berbuat kesalahan, ujar Fadjar dalam rekaman video, Selasa (27/7/2021) malam.
Tribunnews.com
Atas terjadinya peristiwa tersebut, Kantor Staf Presiden (KSP) menyampaikan penyesalan mendalam dan mengecam tindak kekerasan tersebut.
Rabu, 28 Juli 2021 08:18 WIB
Moeldoko.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada Selasa, 27 Juli 2021, beredar video di media sosial yang menggambarkan dua orang Polisi Militer Bandara J Dimara Merauke melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang warga masyarakat sipil, yang diketahui bahwa korban adalah seorang difabel tuli.
Atas terjadinya peristiwa tersebut, Kantor Staf Presiden (KSP) menyampaikan penyesalan mendalam dan mengecam tindak kekerasan tersebut. KSP menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh kedua aparat tersebut sangat eksesif, di luar standar dan prosedur yang berlaku, kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam keterangannya, Rabu (28/7/2021).
Anggota TNI AU Injak Kepala Warga Papua, KSAU Minta Maaf
28 Juli 2021, 07:04:33 WIB Tangkapan layar video viral yang menunjukkan kekerasan yang dilakukan anggota TNI AU di Merauke, Papua.
(Sabik Aji Taufan/JawaPos.com)
JawaPos.com–Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo turut angkat suara perihal kekerasan yang dilakukan oleh dua anggotanya di Merauke, Papua. Dia menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat.
”Saya selaku Kepala Staf Angkatan Udara ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudara-saudara kita di Papua, khususnya warga di Merauke, terkhusus lagi kepada korban dan keluarganya,” kata Fadjar kepada wartawan, Rabu (28/7).
Fadjar menyampaikan, peristiwa itu terjadi murni atas kesalahan anggotanya. Dia memastikan tidak ada niatan jahat dari TNI AU kepada warga Papua. Selain itu, tindakan 2 oknum tersebut juga dipastikan bukan perintah kedinasan.
Tribunnews.com
Inilah Tampang 2 Anggota TNI AU yang Lakukan Kekerasan pada Warga di Merauke, Kini Ditahan
Tampang dua anggota TNI AU yang melakukan kekerasan pada seorang warga di Merauke, Papua. Kini kedua pelaku sudah ditahan dan menjalani pemeriksaan.
Rabu, 28 Juli 2021 11:43 WIB
Dok Humas Lanud Yohanes Abraham Dimara Merauke
Salah satu anggota POM Lanud Yohanes Abraham Dimara Merauke, tengah menjalani pemeriksaan setelah melakukan aksi kekerasan kepada seorang pemuda, Steven, Papua, Selasa (26/7/2021)
Dalam video berdurasi 1 menit 20 detik tersebut memperlihatkan dua pria berseragam TNI AU tengah mengamankan seorang warga.
Seorang tentara mengamankan warga tersebut dengan cara memiting badan ke tanah, sedangkan prajurit lainnya terlihat menginjak kepala.
Ratusan Siswa di Kota Cimahi Tidak Naik Kelas, Disdik Ungkap Penyebabnya
Rifki Abdul Fahmi Ratusan Siswa dari SD dan SMP di kota Cimahi tidak naik kelas. /Dok PRFM.
PRFMNEWS - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi, Harjono mengatakan, sebanyak 15 siswa SMP dan 146 siswa SD tidak naik kelas pada tahun ajaran 2020/2021.
Harjono menyampaikan, ancaman banyak siswa di Kota Cimahitidak naik kelas sudah terdeteksi sejak semester satu pada tahun 2020 lalu.
Penyebabnya adalah banyak anak yang kesulitan mengakses kegiatan belajar dari rumah (BDR). Nilai raportnya belum diberikan guru karena berbagai alasan, karena tingkat kehadiran BDR-nya sangat rendah, kemudian anak-anak tidak mengumpulkan tugas, kemudian juga bahkan tidak mengikuti penilaian tengah semester maupun akhir semester 1 sehingga nilai semester 1 tidak keluar, kata Harjono saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Selasa 27 Juli 2021.