NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat,
Wall Street beragam pada akhir perdagangan Senin. Indeks utama Wall Street menyikapi karena kekhawatiran tentang virus corona varian Delta dan ekonomi AS melambat.
Meskipun aktivitas manufaktur AS tumbuh sepanjang Juli, lajunya terhambat untuk bulan kedua berturut-turut karena pengeluaran diputar kembali ke layanan dari barang, dan kekurangan bahan baku.
Sebenarnya Wall Street telah menguat setelah Pemerintah AS menggelontorkan triliunan dolar dalam bentuk stimulus. Namun Wall Street yang berada pada rekor tertinggi jatuh akibat virus corona varian Delta dan kenaikan inflasi baru-baru ini membatasi kenaikan. Inflasi yang lebih tinggi adalah ancaman terbesar bagi pasar karena tanpa itu Federal Reserve tidak perlu menaikkan suku bunga secara agresif dan pasar cukup banyak diposisikan untuk melanjutkan kenaikan suku bunga rendah, kata Kepala Investasi Cresset Wealth Advisors, Jack Ablin, dilansir dari Reuters, Selasa (3/8/2021).