Senin 19 Jul 2021 13:20 WIB
Rep: Umar Mukhtar/ Red: Joko Sadewo
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir menyerukan agar para elit dan konglomerat berbagi dengan masyarakat kecil di masa sulit seperti sekarang. Foto: istimewa
Para konglomerat atau pengusaha dan kaum berpunya untuk empati dan peduli sesama. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, mengingatkan para elite di Tanah Air, dan para konglomerat serta kalangan yang berlebih hartanya, untuk senantiasa berempati dan peduli terhadap mereka yang terdampak pandemi. Pernyataan ini disampaikan Haedar dalam rangka menyambut Hari Idul Adha di tengah pandemi yang masih melanda. Ketika pandemi Covid-19 masih meninggi dan terbukti dampaknya luas selain ancaman jiwa, juga terhadap kehidupan sosial-ekonomi terutama bagi masyarakat bawah. Maka saat paling tepat dan mulia yaitu bila seluruh kekuatan bangs
Salat Idul Adha Berjemaah Dilarang, Haedar Nashir: Tidaklah Berarti Mengurang-ngurangi Agama
Ikbal Tawakal - 17 Juli 2021, 10:57 WIB Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan semua ibadah tetap bernilai di hadapan Allah SWT. /Dok. Muhammadiyah
PR BEKASI - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir angkat suara perihal ditiadakannya salat Idul Adha berjemaah di masjid maupun di lapangan.
Peniadaan salat Idul Adha berjemaah tersebut merupakan langkah yang diambil pemerintah karena khawatir ancaman lonjakan Covid-19.
Menurut Haedar, peniadaan salat Idul Adha berjemaah tersebut tidaklah berarti mengurang-ngurangi agama.
PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @HaedarNs pada Sabtu, 17 Juli 2021.
Tangkapan layar cuitan Ketua Umum Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.
Prof Haedar: Tak Elok Gaduh Politik di Saat Pandemi Covid-19 republika.co.id - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from republika.co.id Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
A A A Pengaturan Font
JAKARTA - Setidaknya ada lima teladan Proklamator RI Soekarno yang patut ditiru oleh masyarakat Indonesia. Untuk itu, diminta semua pihak yang mengenang Bung Karno saat ini, tidak hanya mengenal secara ritual, tetapi mengambil sari dari jejak langkah Bung Karno. Lima teladan ini hanya sebagian karena masih banyak teladan yang lainnya harus menjadi rujukan kita yang mengenang Bung Karno, mencintai Bung Karno, kata Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa (22/6).
Menurut Haedar, kelima teladan itu penting dipahami untuk mereka yang ingin meneruskan jejak Bung Karno sebagaimana tokoh-tokoh bangsa di republik tercinta ini. Bagaimana selalu berjuang tanpa pamrih bersahaja tanpa memupuk materi dan cinta rakyat kecil lahir dan batin dalam tindakan nyata.