comparemela.com


Ketika virus itu mulai menyerang kota-kota besar di Jawa pada Juli 1918, pemerintah dan penduduk tidak memperhatikan.
Mereka tidak sadar virus tersebut akan menjalar dengan cepat dan mengamuk dengan sangat ganas. Terlebih, saat itu perhatian pemerintah lebih terfokus pada penanganan penyakit-penyakit menular lain seperti kolera, pes, dan cacar.
Mayoritas penduduk bumiputra juga memiliki pandangan serupa terkait pandemi Flu Spanyol. Mereka meyakini bahwa penyakit itu disebabkan oleh hadirnya roh halus atau hantu dalam tubuh mereka.
“Langkah penanggulangan yang mereka lakukan otomatis pun difokuskan untuk mengusir hantunya, bukan si influenza-nya,” tulis Ravando dalam bukunya, Perang Melawan Influenza: Pandemi Flu Spanyol di Indonesia masa Kolonial 1918-1919.

Related Keywords

Yogyakarta ,Indonesia ,Netherlands ,Singapore ,Sumatra ,Indonesia General ,Makassar ,D20 ,Spain ,Jakarta ,Jakarta Raya ,Bangkalan ,Jawa Timur ,Dutch ,Kasunanan Surakarta ,Sunan Lepen ,Legal National ,Young ,Ritual Expelled Grip Spain ,Wine Objects Heirloom ,Butcher Buffalo ,Drinking Water Coconut ,Region Land ,Grip Spain ,The Indian ,Lane Sea ,Government The Indian Dutch ,Sumatra North ,War Against Grip ,Pandemic Grip Spain ,Banner Clerics Stump ,Flag Clerics Stump ,Palace Yogyakarta ,Kanjeng Clerics ,Heirloom Clerics Stump ,Queen Grand ,Residents Yogyakarta ,Buffalo Caucasians ,Grip Spain Start ,Clerics Stump ,Palace Solo ,Java Middle ,இந்தோனேசியா ,நெதர்லாந்து ,சிங்கப்பூர் ,சுமத்ரா ,மக்காசர் ,ஸ்பெயின் ,ஜகார்த்தா ,ஜகார்த்தா ராய ,ஜவ டைமூர் ,டச்சு ,இளம் ,தி இந்தியன் ,

© 2024 Vimarsana

comparemela.com © 2020. All Rights Reserved.