Dedie mengatakan, tenaga kesehatan yang dibutuhkan mencakupi berbagai tugas seperti menjadi swabber, vaksinator, dan penanganan Covid-19. "Sekarang SDM-nya langka karena kebutuhan-kebutuhannya dimana-mana. Antara lain ada yang menjadi swaber, vaksinator, ditambah kebutuhan-kebutuhan rumah sakit tidak hanya di Bogor tapi seluruh RS di Indonesia," ujarnya.
Saat ini, Dedie mengatakan, Kota Bogor membutuhkan lebih dari 200 orang tenaga kesehatan. Dari rekrutmen yang sedang dilakukan, ia mengatakan, diperkirakan baru tercapai hanya sekitar 20 orang.
Namun, Dedie mengakui, Pemkot Bogor terus mencari sumber-sumber tenaga kesehatan yang kompeten. Terutama untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di RS Perluasan RSUD Kota Bogor, atau yang dulunya dikenal sebagai RS Lapangan.
"Kalau 200 itu yang untuk kebutuhan isolasi, sementara kebutuhan di RSUD juga tinggi. Semua sama masalahnya, SDM-nya. Aktivasi RSUD Perluasan saja mungkin butuh berapa puluh lagi, itu juga belum terpenuhi," jelasnya.