JAKARTA - Siapa yang tak kenal KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur? Ia adalah seorang pemimpin, pemikir, penulis, cendekiawan, dan intelektual dari kalangan santri yang kerap melempar humor dalam penyampaian gagasan.
Gus Dur menjadikan humor sebagai bagian penting dan sikap kritis di dalam dunia intelektual. Hal tersebut merupakan tindakan revolusioner yang dilakukan oleh cendekiawan sekaliber Gus Dur. Sebab selama ini, humor dipandang hanya secara peyoratif dan seolah-olah dihindari kaum cendekiawan.
Bagi sebagian besar cendekiawan, humor dianggap tidak ilmiah. Bahkan dinilai sebagai sesuatu yang dapat mengurangi image atau citra.
Untuk menjaga citra, biasanya para intelektual atau akademisi menghindari humor. Sebab para cendekiawan banyak berasumsi bahwa humor dapat menimbulkan kesan slengean atau sikap tidak pada umumnya, sehingga mengurangi keseriusan dalam membuat analisis dan pikiran-pikiran ilmiah.