Kabinet Irak yang dipimpin Perdana Menteri Mustafa Al Kadhimi menggelar rapat keamanan darurat pada Senin (28/6). Satu hari setelah Amerika Serikat menggelar serangan. Irak mengatakan aksi Amerika Serikat telah melanggar kedaulatan Irak.
Pemerintah Kadhimi cukup jarang mengkritik tindakan Washington. Perdana menteri itu cukup ramah pada Amerika Serikat dan mencoba memeriksa kekuatan milisi-milisi yang memiliki hubungan dengan Iran.
Pejabat pemerintah Irak mengatakan mereka tidak ingin diseret ke eskalasi saling balas antara Washington dan Teheran. Kelompok-kelompok yang diincar Amerika Serikat adalah faksi milisi yang didukung Iran dan beroperasi di sebagai aparatus paramiliter Irak.
Ahad (27/6) kemarin Amerika Serikat mengatakan telah menggelar serangkaian serangan udara terhadap milisi-milisi bersenjata yang didukung Iran di Irak dan Suriah. Serangan ini untuk merespon serangan drone yang dilakukan milisi-milisi tersebut ke personil dan fasilitas Amerika Serikat di Irak.