Low Base Effect
Rep: Dedy Darmawan Nasution/
Red: Fuji Pratiwi
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, saat konferensi pers pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 secara virtual, Kamis (5/8).
Foto: dok. Humas BPS
Faktor low base effect juga terjadi di negara-negara lain.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia melesat ke level positif hingga 7,07 persen pada kuartal II 2021 secara tahunan (
year on year/yoy). Selain karena adanya perbaikan aktivitas ekonomi imbas membaiknya penanganan pandemi Covid-19, hal itu didukung dengan rendahnya basis data pembanding (
low base effect) pertumbuhan pada tahun lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, mengatakan, produk domestik bruto atas dasar harga konstan (PDB ADHK) selama kuartal II 2021 sebesar Rp 2.772,83 triliun. Sementara, PDB ADHK pada kuartal II tahun lalu yang menjadi data pembanding hanya Rp 2.589,82 triliun.