Afrika Selatan Umumkan Keadaan Darurat Dipicu Protes Berujung Kekerasan Terburuk
Diperbarui 14 Jul 2021, 11:41 WIB
16
Protes di Afrika Selatan termasuk terjadi penjarahan. (AFP)
Liputan6.com, Johannesburg - Protes berujung kekerasan akibat pemenjaraan mantan Presiden Afrika SelatanJacob Zuma pecah pada Selasa 13 Juli 2021. Massa bentrok dengan polisi dan menggeledah atau membakar pusat perbelanjaan.
Mengutip
Gulf News, Rabu (14/7/2021), puluhan orang dilaporkan tewas ketika protes berubah menjadi kekerasan terburuk dalam beberapa tahun di Afrika Selatan.
Baca Juga
Kemiskinan kian memburuk akibat penerapan pembatasan sosial dan ekonomi ketat yang bertujuan untuk memblokir penyebaran COVID-19.
Pejabat keamanan mengatakan pemerintah sedang bekerja untuk menghentikan penyebaran kekerasan dan penjarahan, yang sejauh ini telah menyebar dari rumah Jacob Zuma di Provinsi KwaZulu-Natal ke Provinsi Gauteng yang mengelilingi kota terbesar di negara itu, Johanesburg. Mereka mengerahkan tentara ke jalan-jalan untuk mencoba menahannya, tetapi berhenti menyatakan keadaan darurat.