Kisah Perjuangan Raden Wijaya Kabur dari Kejaran Tentara Kediri : Okezone Nasional okezone.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from okezone.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Baca juga:
Banyaknya tinggalan arkeologis dari masa Majapahit yang terdapat di wilayah Kabupaten Blitar menunjukkan bahwa daerah tersebut mempunyai peran penting pada masa lalu, khususnya masa Majapahit.
Tidak mengherankan jika di daerah Blitar banyak tinggalan arkeologis dari masa Majapahit, karena memang daerah kekuasaan Majapahit sangat luas meliputi seantero Nusantara. Demikian diungkap buku Majapahit, Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota , Penerbit Kepel Press, 2014.
Baca juga:
Permasalahannya peran apakah yang telah dimainkan oleh daerah Blitar pada masa itu, sehingga tinggalan-tinggalan penting dari masa Majapahit banyak terdapat di wilayah tersebut?
Banyaknya tinggalan candi-candi masa Majapahit di Blitar menunjukkan bahwa daerah ini pada masa itu memegang peran penting dalam kehidupan politik dan religiusnya. Berdasarkan angka-angka tahun yang terdapat pada komponen-komponen Candi Panataran maupun candi-candi lain dapat diketahui berasal dari abad 12 samp
Baca juga:
Sementara itu seorang pelaut berkebangsaan Portugis bernama Tome Pires melaporkan bahwa pada tahun 1515 ”orang Jawa itu sangat kaya raya begitu makmurnya sampai-sampai kalung anjing pun dibuat dari emas”.
Keyakinan masyarakat, sebuah kerajaan yang besar tentunya mewariskan banyak benda kerajinan dari emas. Kisah inilah membuat situs sejarah Kerajaan Majapahit memang sudah tidak utuh alias sudah mengalami kerusakan.
Salah satu pemicunya adalah aksi liar para pencari emas. Banyak lubang yang dibuat para penggali liar merusak situs Majapahit.
(rhs)
Baca juga:
Sebuah kerajaan yang besar tentunya mewariskan banyak benda kerajinan dari emas. Demikian diungkap buku Majapahit, Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota , Penerbit Kepel Press, 2014.
Seperti yang diuraikan dalam beberapa pupuh dari kitab Nagarakertagama bahwa iring-iringan raja Majapahit menggunakan kereta yang berhiaskan emas.
Juga ada sebuah legenda yang diyakini oleh masyarakat setempat bahwa rajaraja Majapahit sering mengadakan perjamuan untuk tamu di tepi kolam Segaran. Konon peralatan pesta terbuat dari emas yang dihiasi dengan permata yang sangat indah (Badil 2009). Peralatan-peralatan tersebut setelah dipakai dibuang ke kolam Segaran.
(din)
KONON nama
Majapahit berasal dari nama buah maja yang dikenal dengan rasanya yang pahit. Pada waktu Raden Wijaya bersama-sama orang Madura membuka ”alasing wong Trik” yang akan digunakan sebagai pemukiman, di sekitar lokasi tempat baru itu banyak dijumpai pohon Maja.
Ketika itu para pekerja yang membabat alas kehabisan perbekalannya, lalu mereka makan buah Maja tersebut dan ternyata rasanya pahit. Demikian diungkap buku Majapahit, Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota , Penerbit Kepel Press, 2014.
Baca juga:
Ada beberapa nama tempat yang menggunakan unsur kata ”mojo”, seperti Mojoagung, Mojowarno, Mojolegi, Mojoduwur, Mojowangi, dan Mojosari. Sementara itu di Trowulan sendiri tidak dijumpai nama tempat yang menggunakan unsur kata ”mojo”.