Tribunnews.com
Keterlambatan dalam penelitian penyakit menular juga menyebabkan keterlambatan dalam pengembangan vaksin dan agen terapeutik.
Minggu, 18 Juli 2021 09:08 WIB
Foto Jiji
Profesor DR Kazuhiro Tateda, guru besar Universitas Toho, Fakultas Kedokteran, Ahli Penyakit Menular Penyakit Dalam, Kedokteran Penyakit Menular, Keperawatan Dasar, Bakteriologi Jepang.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hingga saat ini ada sekitar 1.600 spesialis penyakit menular yang disertifikasi oleh Asosiasi Ahli Penyakit Menular Jepang. Sementara yang dibutuhkan sebanyak 3.000 orang. Sebenarnya, dibutuhkan sekitar 3.000 orang ahli, tetapi tidak akan bertambah dengan mudah, ungkap Profesor DR Kazuhiro Tateda, guru besar Universitas Toho, Fakultas Kedokteran, Ahli Penyakit Menular Penyakit Dalam, Kedokteran Penyakit Menular, Keperawatan Dasar, Bakteriologi Jepang, Sabtu (17/7/2021).