comparemela.com

Review Furniture Aktif In kota-depok, jawa-barat, indonesia | Shopping In Kota Depok

Only 50% People Answered Yes For the Poll

like Rating

1 Votes

dislike rating

1 Votes


Furniture Aktif


Jalan Raya Bogor

Kota-depok,


Jawa-barat,Indonesia - 16455


0818252614

Detailed description is Serving School and Business Furniture.
Didi Diarsa Adiana, Eks Aktivis Reformasi yang Tekuni Bisnis Furnitur Sekolah.
23 Oct 2010.
.
* Headline.
* Indo Pos.
.
Bikin Meja-Kursi Cyborg, Finalis Kompetisi Desain Eropa-Asia.
.
Membuat barang-barang bekasmenjadi barang apik merupakankreativitas sehari-hari Didi Diarsa.
.
Adiana.
Dia berhasil menciptakanfurnitur sekolah dari kayu-kayubekas peti kemas.
Kini, dia jugamenggabungkan karyanya itudengan limbah elektronik..
.
AGUNG PUTU I., Jakarta.
.
SEBUAH meja "cyborg" diletakkan di ruang tengah bengkel kerja Furnitur Aktif di Jalan Nangka, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (16/10).
Kalau manusia cyborg dalam film layar lebar adalah manusia setengah robot, meja cyborg itu merupakan meja yang dibuat dari bahan biologis (maksudnya kayu) dan elektronik..
.
Bodi meja dibikin dari kayu.
Tapi, dua kaki yang menyangga bodi itu adalah casing PC (personal computer) bekas.
Dua casing putih tersebut berasal dari jenis dan ukuran yang sama.
Karena itu, meja tersebut mampu bcr-.
.
diri kukuh dan tidak goyah..
.
Bahkan, saat diduduki pun.
dua casing tersebut mampu menjaga bodi meja tetap berdiri.
"Saya kira nggak kuat.
Temyata, setelah dico-ba, kuat juga," ujar Didi Diarsa Adiana.
"pencipta" meja cyborg itu, di bengkel kerjanya..
.
Bengkel kerja Didi merupakan sebuah rumah panggung.
Atapnya terbuat dari alang-alang dan berdinding kayu.
Hanya dinding depan yang dibuat dari kaca agar furnitur bisa dilihat dari luar.
Rumah panggung tersebut berlantai kayu yang dibuat dari serbuk dan serutan sampah produksi mebel.
"Ini sisa-sisa serbuk kayu yang saya padatkan.
Jadinya begini," jelasnya sambil mencongkel ubin kayu tersebut..
.
Bukan hanya meja berkaki PC yang dikembangkan Furniture Aktif.
Ada juga kursi "cyborg".
Rangka kursi itu memang terbuat dari kayu.
Tapi, karet yang menjadi bantaian kursi bukan ban seperti kursi umumnya.
Didi menggunakan bekas kabel data komputer yang dianyam dan dipaku kukuh di rangka kursi.
Kabel dala tersebut sangat pas karena memiliki lebar yang hampir sama dengan karet ban.
"Sama empuknya dengan ban lah." ujarnya sambil manggoyang-goyangkan badan di atas kursi..
.
Bukan tanpa alasan Didi menggabungkan dua elemen tersebut.
Alasan pertama, tentu ba-han baku yang murah.
PC bekas yang sudah tak layak pakai dibeli komplet dengan harga Rp 20 ribu-Rp 30 ribu.
Dia tinggal mengambil casing dan kabel-kabel datanya â– .
.
Alasan kedua.
PC-PC rongsokan itu sering dibuang percuma.
Dengan menggunakannya sebagai kaki-kaki meja, volume sampah elektronik bisa berkurang.
Apalagi, lempengan besi yang melindungi komputer itu cukup kuat.
"Di luar negeri, barang yang terbuat dari barang bekas dihargai lebih tinggi daripada barang baru." ungkapnya..
.
Didi masih berupaya mencari pasar untuk kursi dan meja cyborg tersebut.
Sebab, orang yang menggunakan pe-rabot seperti itu belum populer..
.
Selain meja-kursi tersebut, dia mengembangkan meja dan kursi sekolah dari kayu bekas peti kemas.
Yakni, kayu-kayu kemasan barang-barang impor..
.
Didi sangat menghindari membuat perabol dari kayu jati atau kayu-kayu dari hutan-hutan Indonesia.
Sebab, asal-usul kayu-kayu tersebut sering tak jelas.
"Dari hutan mana dan apakah sudah melalui regulasi pemerintah, itu sering tak jelas," tegasnya..
.
Karena itu, bapak tiga anak tersebut lebih memilih kayu-kayu peti kemas.
Sebab, kayu-kayu itu tumbuh di daratan Eropa.
Di benua biru tersebut, kata Didi, regulasi penebangan pohon sangat ketat.
Namun, tidak berarti penebangan pohon sama sekali dilarang..
.
Saat berkunjung ke Finlandia pada 2002 silam, dia melihat negara-negara di Eropa memiliki peraturan ketat dalam penebangan pohon.
Sebelum menebang pohon, mereka harus menanam ratusan bahkan ribuan bibit pohon.
Peraturan itu, kata dia, sudah dijalankan sceara turun-temurun.
"Jadi, ketika pohon ditebang, sudah ada pohon lain yang siap menggantikan," ujar lelaki kelahiran Jakarta 36 tahun silam tersebut..
.
Selain itu.
kata Didi, harga kayu tersebut lebih marah daripada kayu yang umumnya dipakai sebagai bahan mebel.
Padahal, kayu tersebut lebih kuat dan memiliki scrat-scrat yang padat.
Urat-urat kayu yang mencolok membuatnya khas dan terlihat natural.
"Kayu ini dari jenis pinewood atau kayupinus.
Tapi, ada juga yang menyebutnya jati Londo (kayu jati dari Belanda, Red)," ujarnya lantas terkekeh..
.
Namun, ada risiko dalam menggunakan kayu bekas sebagai bahan mebel itu.
Kadang ukuran kayu yang didapatkan tidak seragam.
Begitu juga kondisinya.
Dia sering mendapat kayu dengan banyak bekas lubang paku.
Ada pula yang retak-retak..
.
Kalau sudah begitu.
Didi harus memutar otak untuk memperbaiki.
Caranya, bekas-bekas lubang tersebut ditutup dengan dempul.
Tapi, kadang ada pelanggan yang mengorder mebel dalam kondisi asli.
Lubang-lubang bekas paku dibiarkan tetap ada.
Mereka hanya minta kayu tersebut divemis dan dirapikan.
"Katanya biar bernilai seni." ujarnya..
.
Selain pemesan orang per orang, pasar utama furnitur Didi adalah sekolah-sekolah.
Dia banyak memasok ke sekolah di Jawa hingga luar Jawa.
Mulai sekolah yang telah lama didirikan hingga sekolah-sekolah lawas.
Apalagi, Didi menjabat humas Jaringan Sekolah.
.
Islam Terpadu Indonesia.
Order mebel pun lancar mengalir..
.
Didi tidak sembarangan membuat furnitur sekolah.
Bangku dan meja sekolah tidak dibuat seperti umumnya sekolah negeri di Indonesia Yakni, satu meja satu kursi atau satu meja panjang dengan dua kursi.
Desain lawas itu.
kata dia.
membuat kelas tidak dinamis.
Apalagi.
setting ruangan cenderung monoton dengan meja-kursi membentuk barisan..
.
Dia mendesain meja beragam bentuk.
Satu meja bisa diisi lima hingga delapan murid.
Dalam satu kelas, cukup lima hingga enam meja.
Itu membuat banyak ruang lapang dalam kelas.
Dengan begitu, siswa bisa lebih dinamis dan leluasa bergerak.
Para guru pun bisa mengeksplorasi pelajaran dengan lebih banyak praktik.
Meja-kursi Didi cocok untuk TK dan SD yang menerapkan sistem belajar aktif..
.
Meja-meja pun dibikin tidak monoton.
Ada yang berbentuk oval dan setengah lingkaran.
Meja-meja tersebut umumnya tidak dicat agar terlihatlebih natural seperti kelas-kelas di luar negeri.
"Desainnya dibikin ergonomis dan membuat pembelajaran lebih menyenangkan," tegas mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) angkatan 1993 tersebut..
.
Karena desainnya itu.
Didi menjadi finalis.
Asia Europe Classroom Award pada 2004 yang diadakan Creative Movement, sebuah kompetisi desain yang disponsori British Council.
Awal tahun ini.
dia bahkan diundang untuk bertemu Pangeran Charles dalam acara Mosaic Inter, lational Summit 2010di Inggris.
Dia mewakili Mosaic International Indonesia..
.
Suami Yessy Yanita Sari itu memang sangat peduli terhadap lingkungan.
Pada 1997, dia mengikuti short course bertema emirontmenuil protection di Jepang.
Di negara padat teknologi tersebut.
Didi melihat bahwa proses daur ulang sudah sangat maju.
Bahkan, logam bekas bisa dimanfaatkan untuk mereklamasi pantai..
.
Kemudian, pada 2002, dia mulai mendapat inspirasi desain mebel saat berkunjung ke Tampere, Finlandia, 2002silam.
Dia melihat bahwa produk alam; selalu dipakai ulang.
Terutama yang ter-; buat dari kayu.
Produk berbahan kayu; akan terus dipakai ulang dengan beragam bentuk.
Bahkan, dia melihat sebuah ponsel yang terbuat dari kayu.
"Selongsong kayu, dikasih alat-alat elektronik, eh, jadi handphone," katanya..
.
Karena itu.
Didi selalu berupaya agar bisa menghasilkan nol limbah alias zero waste.
Serat dan serbuk kayu sampah hasil produksi ditampung dan dijual kepada perajin tanaman.
Kayu-kayu sisa tersebut biasanya menjadi media tanaman untuk anggrek dan media penyemaian bibit..
.
Saat masih kuliah di UNJ, Didi menjadi salah seorang aktivis yang ikut turun ke jalan untuk menggulingkan Presiden Soeharto.
Dalam demonstrasi, dia banyak berpartner dengan sejumlah aktivis yang kini menghuni Senayan sebagai wakil rakyat..
.
Namun, dia sengaja tak ikut jalur politik sebagai pilihan hidup.
"Saya kira, yang begini lebih konkret," ujar Didi yang sedang menunggu kelahiran anak keempat ita (*)

Established in the recent years Furniture Aktif in kota-depok , jawa-barat in indonesia.


This is a well known establihment acts as one-stop destination servicing customers both local and from other of the city.

Over the course of its journey , this business has establihed a firm hold in the [category].

The belief that customer satisfaction is an important as it products and services , have helped this establihment garner a vast base of customers and continue to grow day by day

Foods is provided with high quality and are pretty much the highlight in all the events in our lives.

Sweets and food are the ideal combination for any foodies to try and this Furniture Aktif is famous for the same.

This has helped them build up a loyal customer base.

They have started a long journey and ever since they have ensure the customer base remains the same and growing month on month.

As they are located in favourable location , becomes the most wanted space for the tourist.

For any kind and assistance , it is better to contact them directly during their business hours.

Premises has a wide parking area and need to avail special permissions for parking.

Pets inside the premises are not allowed and require additional permission.

Cashless payments are available and extra charges for the credit cards are levid.

They are listed in many of the food delivery networks for home delivery with appropriate charges.

They accept cards , cash and other modes of payments

Tips are not actually encouraged but customers are willing to offer any benefit as needed.

There you can find the answers of the questions asked by some of our users about this property.

This business employs inviduals that are dedicated towards their respective roles and put in a lot of effort to achieve the common vision and goals.

It is a effortless task in communiting to this establishment as there are various modes available to reach this location.

The establishment has flexible working timings for the employees and has good hygene maintained at all times.

They support bulk and party orders to support customers of all needs.


Frequently Asked Questions About This Location
Qus: 1).what is the mode of payment accepted ?

Ans: Cash , Credit Card and Wallets

Qus: 2).What are the hours of operation ?

Ans: Open all days mostly from 9:30 to 8:30 and exceptions on Sundays. Call them before going to the location.

Qus: 3).Do they have online website?

Ans: Yes . They do have. Online website is - Click Here

Qus: 4).Do they have Global Plus code for this location?

Ans: Yes . Plus code is created for all the location by plus.codes . Plus code for this location is 6P58HVX6+HP.

Qus: 5).What is the Latitude & Longtitude Of the location?

Ans: Latitude of the location is -6.401125 Longtitude of the location is - 106.86187

Qus: 6).What is the phone number Of the location?

Ans: Phone number of the location is - 0818252614

Qus: 7).What is the email of the business?

Ans: Email address is - didi.diarsa@gmail.com

vimarsana © 2020. All Rights Reserved.