Covid-19 Melonjak, Seluruh Objek Wisata di Pangandaran Ditutup, Semua Perkantoran WFH 100 Persen
Kasus Covid-19 mengalami lonjakan signifikan, Pemerintah Daerah memutuskan untuk menutup seluruh Objek wisata di Kabupaten Pangandaran.
Senin, 28 Juni 2021 06:23
Penulis: Padna
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kasus Covid-19 mengalami lonjakan signifikan, Pemerintah Daerah memutuskan untuk menutup seluruh objek wisata di Kabupaten Pangandaran.
Keputusan tersebut diambil pada hasil rapat seluruh Forkopimda Kabupaten Pangandaran di Gazebo wilayah Desa Pagergunung, Kecamatan Pangandaran, Minggu (27/6/2021) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Kasus Corona melonjak signifikan, Kami harus memutuskan untuk menginjak rem. Yang pertama semua objek wisata di Pangandaran ditutup sementara selama 10 hari sejak hari Selasa (29/6/2021), ujar Bupati Jeje Wiradinata seusai rapat di wilayah Desa Pagergunung, Minggu (27/6/2021) malam.
Nurul Khadijah
Ilustrasi tes Covid-19. /Pixabay/geralt
PIKIRAN RAKYAT - Tes PCR (Polymerase Chain Reaction) dikenal sebagai tes pemeriksaan diagnostik yang dianggap paling akurat, untuk memastikan apakah seseorang menderita Covid-19 atau tidak.
Lebih lanjut, tes PCR juga guna memastikan hasil dari
rapid testCovid-19. Namun, anjuran tersebut rupanya memunculkan kesalahpahaman.
Apalagi banyak yang mengaku terkejut setelah dinyatakan positif corona, padahal rutin melakukan tes PCRCovid-19.
Namun, nyatanya tes PCR bukan rujukan pasien corona atau penderita Covid-19 dinyatakan sembuh. Hal ini disampaikan Indra Frenos, seorang dokter yang juga pesulap.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyebut tren kasus positif covid-19 pada anak di bawah 18 tahun masih bertambah.
Pandemi Covid-19 telah memakan banyak korban mulai dari rakyat kecil, petinggi negara, dokter, hingga perawat. Sampai dengan akhir pekan ini jumlah perawat yang telah gugur melawan pandemi sebanyak 324 orang.