video game multi-pemain bernama Fortnite yang mendorong pemain menghancurkan
Kakbah untuk maju ke tingkat berikutnya menjadi kontroversi dikecam Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Hal ini juga mendapat perhatian ulama di Indonesia
Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin dalam pesannya mengatakan, bahwa yang jelas yang membikin video game pasti bukan seorang muslim, sebab tidak mungkin seorang Muslim sejati berbuat senista itu, sangat tidak menghargai toleransi dan sangat potensial memicu konflik horizontal, sebab nantinya dianggap pelecehan agama.
Seharusnya kebebasan informasi dan digitalisasi harus dibarengi etika dan moral yang dijunjung tinggi, bukan malah menggiring para gamers untuk menertawakan, melecehkan simbol terakbar Islam, yakni Kakbah sebagai baitullah.