Protokol Rakyat
Oleh: Dahlan Iskan
CARA ahli virus ini tampil di YouTube sangat merakyat. Pun bahasanya, bahasa rakyat. Dicampur bahasa Jawa –ia alumnus SMAN 3 Semarang.
Sekilas ia bukan seperti ahli virus. Mirip orang desa pada umumnya. Duduknya santai, sambil merokok dan hanya pakai kaus.
Tapi penjelasannya menarik. Ia mengistilahkan cara yang ditemukannya itu sebagai protokol rakyat .
Menurutnya, rakyat berhak punya protokolnya sendiri.
Baca Juga:
Nama ahli virus itu, Anda sudah tahu: Indro Cahyono. Ia dokter hewan. Lulusan Universitas Gadjah Mada Jogja. Begitu banyak ahli virus yang latar belakangnya dokter hewan. Prof Dr Fedik Abdul Rantam, ketua Tim Vaksin Merah Putih Unair adalah juga dokter hewan. Prof Nidom ahli vaksin pendukung VakNus itu juga dokter hewan.
Tegas! Enam Terduga Teroris MIT Poso yang Tersisa Dideadline Polisi Segera Menyerah
Dipublikasikan pada 19 Juli 2021. Bisa didengarkan.
Foto: kaidah.id JAKARTA - Polri mengingatkan agar teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) segera menyerah. Jumlah DPO MIT Poso diyakini tinggal 6 dari 9 orang lagi, setelah tiga tewas ditembak aparat keamanan dalam sepekan.
Waka Satuan Tugas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiono meminta agar 6 anggota MIT Poso, segera menyerahkan diri.
Baca Juga: Sesuai dengan DPO teroris yang dikeluarkan Polri, sebanyak 9 orang jadi sisa 6 orang. Kami mengimbau agar sisa DPO teroris yang ada di Pegunungan Biru baik di wilayah Poso, Sigi, dan Parimo untuk segera menyerahkan diri baik-baik supaya tidak ada jatuh korban lagi guna diproses sesuai hukum dan kembali ke NKRI, katanya dalam keterangannya, Minggu (18/7).
Langsung Rapat dengan Kasatpol PP Se-Indonesia, Tito Karnavian: Ini Risiko Kita Bekerja, Jangan sampai Emosi
Dipublikasikan pada 19 Juli 2021. Bisa didengarkan.
Foto: JawaPos.com JAKARTA - Penegakan hukum dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) harus dilaksanakan secara tegas, namun humanis dan tetap manusiawi.
Mendagri Tito Karnavian mengatakan hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo. Yakni dengan memberikan penekanan yaitu agar dilakukan dengan cara tidak berlebihan namun tegas.
Ia menjelaskan pemberlakuan PPKM dimaksudkan untuk keselamatan masyarakat. Meski demikian, pihaknya tak membenarkan adanya upaya kekerasan dalam pendisiplinan masyarakat. Perlu dilakukan langkah tegas, tapi tidak berlebihan, tidak menggunakan kekerasan, eksesif, tegasnya lewat keterangan resmi, Minggu (18/7).
Minta PPKM Darurat Dilanjutkan sampai 17 Agustus, Politisi Gerindra: Jika Dihentikan, Kematian Pasien Covid-19 Akan Meningkat
Dipublikasikan pada 19 Juli 2021. Bisa didengarkan. JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI, Kamrussamad meminta pemerintah untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 17 Agustus mendatang.
Kamrus memberikan catatan agar saat peringatan hari kemerdekaan ke 76 tahun RI, angka vaksinasi dapat mencapai 70 persen. Selain itu, tingkat ketersediaan tempat tidur atau BOR kembali ke angka 70 persen serta layanan medis pasien isolasi mandiri dapat mencapai 70 persen dengan bantuan paket obat gratis dan sembako.
Baca Juga: Jika PPKM darurat tidak diperpanjang, kondisi itu sangat berbahaya dan berpotensi meningkatkan angka kematian, karena tidak terjangkau layanan medis, kata Kamrussamad, Minggu (18/7).
Prihatin dengan Kekerasan Penegakkan Prokes, Anis Matta: Warga Kita Sedang Hadapi Tekanan Hidup Berat
Dipublikasikan pada 19 Juli 2021.
Foto: antara JAKARTA - Aparat keamanan diminta tak melakukan kekerasan saat menegakkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Gunakan cara yang lebih elegan dan persuasif.
Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta mengatakan seharusnya aparat keamanan menghentikan aksi kekerasan pada pelanggar aturan PPKM Darurat.
Dirinya mengaku prihatin, kecewa, dan sedih melihat berbagai tindakan kekerasan terhadap warga di beberapa daerah yang diduga dilakukan aparat dalam penegakan aturan disiplin protokol kesehatan (prokes).
Baca Juga: Apa pun alasannya tindakan kekerasan seperti itu tidak akan berujung dengan hasil yang baik. Warga kita sekarang ini sedang menghadapi tekanan hidup yang berat, katanya dalam keterangannya, Minggu (18/7).