NEW YORK -
Dolar AS menguat tipis pada perdagangan Jumat atau mencatatkan kenaikan mingguan terbesar dalam sebulan. Dolar AS menguat didorong data penjualan ritel yang optimis membuat ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi meningkat pada kuartal kedua.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang naik 0,11% menjadi 92,675. Indeks naik 0,6% selama sepekan.
Penguatan dolar pada perdagangan Jumat terjadi meskipun Ketua Fed Jerome Powell menyatakan bahwa kenaikan inflasi bersifat sementara. Bank Sentral AS pun akan terus mendukung perekonomian. Data itu konsisten dengan ekonomi yang membuat langkah substansial dan memperkuat ekspektasi pertumbuhan kuartal kedua sangat kuat sekitar 10%, kata Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions, Joe Manimbo, dilansir dari Reuters, Sabtu (17/7/2021).
NEW YORK -
Dolar AS menguat pada perdagangan Kamis, setelah sebelumnya melemah. Indeks dolar, terhadap enam mata uang lain, naik 0,2% menjadi 92,603.
Dolar AS menguat didorong oleh data jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran menunjukkan penurunan. Sebab pasar tenaga kerja AS terus mendapatkan daya tarik.
Sementara itu, sterling stagnan terhadap dolar, setelah pembuat kebijakan Bank of England Michael Saunders mengatakan bahwa bank sentral dapat menghentikan program pembelian obligasi lebih awal karena kenaikan inflasi.
Dolar Kanada terhadap dolar AS juga melemah ke level terendah 3 bulan. Hal ini disebabkan melemahnya harga minyak dan laporan ADP yang menunjukkan Kanada kehilangan 294.200 pekerjaan pada Juni.
JAKARTA - Nilai tukar
Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan hari ini. Rupiah masih berada pada level Rp14.400 per USD.
Melansir Bloomberg, Jakarta, Jumat (16/7/2021), Rupiah melemah 2,5 poin atau 0,02% ke level Rp14.482 per USD. Adapun pergerakan Rupiah pada hari ini diperkirakan Rp14.482 sampai Rp14.510 per USD.
Sedangkan di Yahoo Finance, Rupiah bergerak pada level Rp14.500 per USD. Dengan perkiraan pergerakan hari ini di level Rp14.500-Rp14.510 per USD.
Sebelumnya, Dolar AS menguat pada perdagangan Kamis, setelah sebelumnya melemah. Indeks dolar, terhadap enam mata uang lain, naik 0,2% menjadi 92,603.
Dolar AS menguat didorong oleh data jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran menunjukkan penurunan. Sebab pasar tenaga kerja AS terus mendapatkan daya tarik.
Dolar melemah saat Ketua Fed mempertahankan pesan dovish Kamis, 15 Juli 2021 06:03 WIB
Ilustrasi - Teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama/pri. New York (ANTARA) - Dolar memangkas kenaikan baru-baru ini pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kepada Kongres bahwa ekonomi AS masih jauh dari level yang ingin dilihat bank sentral sebelum mengurangi dukungan moneternya.
Komentarnya muncul ketika sebuah laporan menunjukkan harga produsen AS naik lebih besar dari yang diperkirakan, membukukan kenaikan tahunan terbesar mereka dalam lebih dari 10,5 tahun. Sehari sebelumnya, data menunjukkan inflasi AS pada Juni mencapai level tertinggi dalam lebih dari 13 tahun.
Dolar Melemah saat Ketua Fed Sampaikan Pesan Dovish
DOLAR AS memangkas kenaikan baru-baru ini pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB (15/7), setelah Ketua Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengatakan kepada Kongres bahwa ekonomi AS masih jauh dari level yang ingin dilihat bank sentral sebelum mengurangi dukungan moneternya.
Komentarnya muncul ketika sebuah laporan menunjukkan harga produsen AS naik lebih besar dari yang diperkirakan, membukukan kenaikan tahunan terbesar mereka dalam lebih dari 10,5 tahun. Sehari sebelumnya, data menunjukkan inflasi AS pada Juni mencapai level tertinggi dalam lebih dari 13 tahun.
Inflasi yang kuat telah mengangkat greenback ke level tertinggi tiga bulan, karena fokus dipertajam ketika bank sentral di seluruh dunia akan mulai menarik stimulus era pandemi.