Selasa 15 Jun 2021 06:40 WIB
Red: Ani Nursalikah
Foto: republika
Kesucian Allah itu kekal, tidak tergantung pada ruang dan waktu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai sifat Allah, Al-Quddus berarti suci dari segala kekurangan, kelemahan dan kesalahan, termasuk di dalamnya suci dari sangkaan, pemikiran dan imajinasi manusia. Sebab, tidak jarang manusia membayangkan dan menggambarkan Allah dengan keterbatasan akal pikirannya sendiri, sehingga Allah sering disamakan dengan dan diperlakukan seperti makhluk-Nya. Padahal, “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syura: 11)
Kesucian Allah itu kekal, tidak tergantung pada ruang dan waktu. Semua makhluk di langit dan di bumi pun mengagungkan kesucian Allah dan mensucikan-Nya dari segala kekurangan. Sebagaimana firman Allah, “Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Yang Maha Raja Diraja, Yang Maha Suci (Al Quddus), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Al-Jumu’ah:1).