Ngeyel Permanen
MI.Ebet
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group.
BANGSA kita punya julukan yang seimbang. Bung Karno dalam berbagai kesempatan menyebut kita sebagai 'bangsa besar', 'bangsa kuat', yang kalau jatuh segera bangkit lagi atau up and down. Kita, tegas Proklamator itu, bukanlah bangsa Uttara Kuru sebagaimana ditulis dalam epos Mahabarata. Uttara Kuru ialah bangsa yang teramat tenang, tak ada gejolak, tak ada dinamika.
Tapi, dalam pandangan peraih Nobel ekonomi Karl Gunnar Myrdal, kita masuk bangsa yang lembek, alias soft state. Ciri-cirinya menggampangkan keadaan, korup, tidak disiplin, aturan tidak dijalankan dengan tegas dan keras. Dalam beberapa hal, bangsa lembek itu kerap menjadi epigon, alih-alih menjadi inovator.